Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Beda Lawakan dan Humor Kehidupan?

23 Mei 2016   21:41 Diperbarui: 23 Mei 2016   21:51 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Lusaaa ..Lusaaa” ,kata Koh Sam tidak kurang kerasnya. Wajah pria tadi berubah merah padam saking marahnya. Karena merasa dipermainkan.Syukur ada pembeli lain yang mengatakan,maksudnya ini bukan daging babi ,tapi daging rusa.

Baru si Pria manggut manggut dan mulai mendekat. “Berapa harganya satu kilo “

“Ceban.’ Jawab si Koh Sam.. Sebelum sempat bingung, syukur ada pembeli yang menjelaskan pada pria tadi,maksudnya harga perkilonya adalah 10 ribu rupiah.

Sambil manggut manggut si Pria mulai nawar :” Kalau 8 ribu bisa nggak?”

“Lugilah ….” Mantap jawaban Koh Sam. (maksudnya jelas .:” rugi lah). Tapi kedengarannya :” Lu gila!”

Mendadak sontak si Pria naik pitam dan marah marah:” Kurang ajar, mau jualan kasar amat sih. Orang nawar baik baik,ee dibilang gila”.Terus berjalan meninggalkan tempat penjual daging tersebut. Tapi baru beberapa langkah ,Koh Sam  merasa menyesal,kalau calon pembeli batal berbelanja, Maka ia berusaha untuk menjelaskan kesalah pahaman tadi, Ia berlari kearah si Pria ,namun lupa, bahwa di tangannya masih memegang golok pemotong daging.

Si Pria terhenti dan wajahnya pucat pasi. Apalagi ketika Koh Sam, minta berusaha minta maaf .Tapi lagi lagi ia lupa,bahwa ditangannya ada golok..Sambil berkata :” Owe minta maaf pak…”sambil mengangkat tangan yang memegang golok.. Tampak wajah pria tadi semakin pucat dan mengigil.

Disaat saat genting itu, syukur si Koh Sam ..ingat untuk menurunkan goloknya dan menjelaskan :”Gini pak.owe beli  Sembilan libu.. kalu owe jual delapan ribu…. “Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, ternyata si pria yang tadi ketakutan ,baru mengerti , Maka ia berteriak :” LUGILA..”

Maka keduanya tertawa terbahak bahak dan semua yang menengok,yang tadinya ikut mengigil menengok si koh San mengejar orang pakai golok,kini tertawa terbahak bahak.

Terus bagaikan koor tanpa komando,semua berteriak :” Lu gilaaa”

Pelajaran Yang Dapat Dipetik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun