Nah., ide untuk tulisan kedua sudah ada dan tinggal menuliskan judul: ”Belajar Tegar Hati dari Sepasang Pipit”
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kita tinggal menuliskan apa saja yang kita lihat, kita rasakan dan apa reaksi kita menyaksikan semuanya itu? Bagaimana terasa betapa sepasang pipit ini, seakan menyindir kita anak manusia,yang sering kali cengeng, Apa apa meratap dan mengurung diri;.Nah,tinggal selangkah lagi melakukan finishing touch,,maka artikel kedua sudah selesai dan siap posting,,Masalah di highligtkan atau tidak ,itu mah bukan urusan kita dan bukan wewenang kita untuk mencampurinya,, Tugas kita adalah menulis sebaik baiknya..
Artikel Ketiga
Mau menulis 3 Artikel sehari? Mengapa tidak ?
Kami pulang sudah agak malam ,Apalagi sudah memasuki awal musim dingin,maka cuaca cepat sekali berubah.Disenja hari ,sudah bagaikan malam. Kami naik kereta api. Penuh sesak ,karena barengan dengan para pekerja yang pulang kantor dan juga mahasiswa yang selesai kuliah. Namun kalau menunggu kereta api berikutnya, berarti kami harus menunggu setengah jam lagi, Maka kami berdua masuk.dengan pikiran ,berdiri juga nggak masalah. Yang penting tidak kemalaman sampai dirumah
Ee begitu masuk dan melangkah masuk kereta api, tanpa diminta, ada wanita yang berdiri dan mempersilakan kami duduk. Agak terpana kami menengoknya. Karena pasti tadi untuk mendapatkan tempat duduk di kereta api yang penuh sesak tersebut, tentu tidak mudah.Namun sekali lagi dengan senyum manis mempersilakan kami duduk :”Please take a seat” . Tentu kami tidak mau lagi berbasa basi dalam kondisi ini. Kami duduk dan mengucapkan terima kasih banyak.
Nah, artikel ketika sudah ada bahannya. Judul: “Tengok Warga Australia Hormati Orang Tua”.. Cara penulisannya sudah dicontohkan diatas. Yakni tulislah apa yang kita tengok,kita rasakan dan reaksi orang terhadap kita..Jangan ngarang, kecuali menulis fiksi
Sebagai penutup dapat disampaikan unek unek atau harapan kita ,agar kelak di Indonesia juga bisa seperti disini
Terlalu Mikir Yang Rumit Rumit
Mengapa kebanyakan orang merasa sangat sulit menemukan ide menulis? Karena pada umumnya orang mikir yang rumit rumit. Yang rumit rumit butuh data data konkrit sebagai bahan menulis. Jadi tidak bisa diceritakan seperti kita bercerita tentang berbagai kejadian. Perlu referensi ,dari siapa ,sumbernya mana?
Kalau menulis tentang seekor semut atau sepasang burung Pipit ,maupun tentang cara warga Australia hormati orang yang lebih tua, tidak perlu merujuk pada referensi manapun dan tidak harus menuliskan sumbernya, Karena sumber berita adalah diri kita sendiri. Tulisan sejenis ini,tak akan dihapus oleh Admin.