Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sama Nggak Ya "Iri" dengan "Cemburu?"

22 Mei 2016   17:29 Diperbarui: 22 Mei 2016   17:50 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:invictusgamefoundation.org/personnelitytoday

keterangan foto: pada gambar tampak para disabel tetap berolah raga dengan ceria.mereka terbebas dari penyakit iri hati/foto :invictgamefoundation.org./personnelitytoday

Sama Nggak Ya " Iri" dengan "Cemburu?"

Fasih berbahasa asing,tentu merupakan sebuah prestasi yang patut di apresiasi. Tidak mudah memang menguasai bahasa yang bukan bahasa ibu kita.Butuh waktu bertahun tahun ,untuk dapat menguasai dan fasih berbicara dalam berbagai bahasa.

Pengalaman pribadi ,saya belajar bahasa Perancis dan bahasa Jerman selama tiga tahun. Dan menjadi mata pelajaran pokok,karena saya mengambil jurusan A atau bahasa di SMA. Bahkan sejak di SMP  belajar menulis Arab Melayu. Ternyata hasilnya sama sekali tidak dapat saya manfaatkan ketika saya dan istri mengunjungi Perancis dan Jerman.. Serba kagok,malah mau pesan makanan saja, pakai bahasa tangan..Padahal disekolah saya termasuk siswa yang rajin belajar bahasa. (mujidiri.com)

Bahasa Inggeris dengan terpaksa rela ,saya harus bisa ,karena mau berkomunikasi dengan cucu cucu, yang lahir disini dan sekaligus agar bisa betah domisili di Australia. Jadi kesimpulannya berbahagialah yang mampu menguasai beberapa bahasa asing,selain dari bahasa Indonesia

Jangan Sampai Lupa Bahasa Sendiri

Saking pintarnya ngomong cas cis cus, banyak orang yang secara tanpa sadar melupakan pembendaharaan kata bahasa Indonesia.  Misalnya menganggap bahwa kata :”cemburu “ sama saja pengertiannya dengan kata :” iri”.Nah,hal ini malahan diucapkan oleh salah seorang mahasiswa yang  sedang melanjutkan study mengambil S3 di Australia.Makanya saya merasa termotivasi untuk menuliskan.Mungkin saja ada banyak orang yang mengira ,bahwa :”cemburu” itu sama saja dengan”iri “

Padahal sudah jelas kedua kata ini ,masing masing berdiri sendiri sendiri. Kata :”Cemburu” dalam bahasa Inggerisnya adalah :” Jealous” sedangkan kata :” Iri” ,bahasa Inggerisnya adalah :”envy”

Cemburu

Rasa kuatir kehilangan apa yang sudah atau akan dimilikinya. Contoh paling mudah adalah cemburu pacar disambar orang lain. Walaupun sesungguhnya seorang pacar belum resmi menjadi “milik” seseorang.  Contoh lain adalah Suami yang cemburu, istri ketawa ketawa ceria di telpon dengan pria lain. Atau cemburu memergokik istri makan berduan dengan Boss perusahaan.

Dalam cemburu, terdapat nilai positif, yakni kuatir merasa miliknya atau yang seharusnya jadi miliknya ,dilarikan atau lari dengan orang lain,menyebabkan diri menjadi lebih mawas diri. Dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Walaupun bila dibiarkan lepas kontrol.,api cemburu dapat menjebabkan orang kalap dan melakukan apa saja, demi untuk melindungi ,apa yang menurutnya adalah haknya..

Iri Hati 

Iri hati adalah tidak suka atau tidak senang menengok bila orang memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Bisa dalam hal apa saja,Bukan hanya dari sudut materi,tapi bisa dalam segala bidang kehidupan. Semakin banyak kelebihan orang lain ,dibandingkan dirinya, maka akan semakin  memuncak rasa iri hatinya. Bahkan bisa merasuk menjadi sakit hati dan kebencian. Padahal orang  atau sosok yang dibencinya ,mungkin saja sama sekali belum pernah bertemu  muka Bahkan mungkin tidak pernah bertegur sapa.. Aneh memang,tapi ini adalah sebuah kenyaaan pahit, bahwa iri hati mampu membuat orang tidak sadar diri.

Tidak sadar diri dalam keartian, tidak mampu lagi mengunakan akal sehat dalam berpikir ,bertutur kata dan bersikap. Karena seluruh sendi sendi kehidupan yang ada di dalam dirinya, sudah diracuni oleh rasa iri hati.

Satu satunya keinginan dan kepuasan batin bagi tipe orang seperti ini adalah :”sangat senang bila bisa menyakiti melukai,minimal mengganggu” orang yang dianggapnya memiliki nilai lebih dari dirinya. Hal ini sangat berbahaya, tidak hanya untuk lingkungan dimana ia berada ,tapi juga sangat berbahaya bagi dirinya sendiri dan keluarganya.

Tulisan Pelengkap 

Hidup Tertumpu Pada Iri Hati

Hidup tertumpu pada rasa iri hati,membuat orang tidak lagi memikirkan dirinya,keluarganya dan lingkungannya. Begitu bangun tidur, maka seluruh pikiran dan hatinya  sudah tergoda ,untuk memikirkan, apa lagi yang dapat dilakukan ,agar rasa iri hatinya terpuaskan?
 Tipe orang seperti ini ,sangat emosional , Sekecil apapun hal yang yangdianggap menyinggung rasa harga dirinya, dapat menyebabkan pemicu meledaknya kemarahan.

Makanya jangan heran bila diperjalanan ,kita temui, hanya lantaran merasa didahului oleh kendaraan lain, terus yang merasa “tersinggung” mengejar dan menghakimi orang yang dianggap telah melukai kehormatan dirinya. Yang sesungguhnya adalah kehormatan diri yang palsu atau semu.

Cara Mencegah

Bersyukurlah untuk apa yang ada pada diri kita. Pada keluarga kita.Walaupun mungkin saja pada saat ini, orang lain yang dulunya sama sama senasib dan sepenanggungan bersama kita ,kini sudah jadi orang sukses .

  1. Teman sekelas yang dulu tidak ada apa apanya ,ternyata kita sudah jadi orang penting. Jangan berkecil hati. Ucapkanlah selamat kepada teman teman kita yang sukses dan katakanlan kepada diri sendiri,bahwa suatu waktu ,kita juga akan sukses.
  2. Jangan pernah membanding bandingkan pencapaian orang lain dengan diri kita. Jadilah selalu diri kita sendiri.
  3. Jangan biarkan diri kita banyak melamun,Buatlah jadwal yang padat dengan berbagai kegiatan positif.
  4. Hindari membicarakan kejelekan orang lain, termasuk menuliskannya.
  5. Berpikirlah positif, jauhkan diri dari pikiran  negative

Hargailah sepiring nasi yang ada di depan kita, ketimbang mengurusi sebakul nasi yang bukan milik kita..

Lho,koq melenceng,? Judulnya  tentang bahasa ,koq isinya menggali dan  membahas tentang iri hati? Mau dihapus  ?Sayang sudah cape menulis koq dihapus,maka diposting sajalah tulisan ini. Semoga ada setitik manfaat yang dapat dipetik dari padanya.

Iluka, Western Australia, 22 Mei, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun