Inilah Dua Patah Kata yang Sering Dilupakan Orang
Seiring dengan perkembangan jaman,secara sadar ataupun tidak, kita terhanyut mengikuti arus kehidupan,yakni mencari langkah langkah besar, untuk dapat melakukan berbagai terobosan dalam hidup. Sehigga mengabaikan hal hal yang kita anggap kecil dan tak berarti. Padahal semua yang besar, selalu diawali dari hal yang kecil .Tindakan tidak harus berujud perlakuan,tapi bisa saja dalam bentuk sebuah ucapan. Salah satunya adalah mengucapkan: ”terima kasih”
Sangat sederhana dan begitu mudah diucapkan. Namun dalam kenyataannya ,cukup banyak orang yang merasa tidak perlu mengucapkan kata ini, karena merasa bahwa apa yang dilakukan untuknya adalah sebuah keharusan. Bahkan hal ini berlarut dan terbawa dalam kehidupan berumah tangga.
Ketika istri menyediakan secangkir kopi dipagi hari dan mengatakan: ” Paa, kopinya sudah saya siapkan di meja “Apa jawaban sang suami ? ….” Hmm oya…” tanpa ada ucapan terima kasih. Karena dianggap sudah kewajiban bagi istri untuk melayani suaminya.
Begitu juga sebaliknya,ketika suami mengantarkan istri ke toko untuk berbelanja dan menunggu selesai shopping, sang istri sering jadi pelupa, kendati hanya mengucapkan: ” terima kasih mas “ atau terima kasih ya pa, sudah antarkan saya” . Simple sederhana, namun sangat berarti bagi yang menerimanya.
Ucapan Terima Kasih Mampu Mengubah Suasana Hati
Padahal ucapan terima kasih yang begitu sederhana dan mudah diucapkan, mampu mengubah suasana hati seseorang, Bukan hanya Istri. anak dan anggota keluarga lainnya, tetapi juga pembantu ataupun sopir pribadi yang menerima ucapan terima kasih dari kita, akan merasakan sentuhan yang mendalam.
Merasakan bahwa ia :
- Dihargai
- Apa yang dilakukannya ada nilainya
Hal ini menjadi motivasi diri, untuk dengan senang hati melakukan segala sesuatunya.
Makanan dan Minuman Yang Disuguhkan Dengan Ikhlas Akan Bermanfaat Ganda
Makanan dan minuman, tidak hanya tercemar oleh debu atau benda benda lainnya, melainkan juga bila disajikan dengan keterpaksaan . Rasa tidak suka atau rasa keterpaksaan yang terlahir dari ketidak ikhlasan orang yang menyediakannya, menyebabkan makanan dan minuman kita terdistorsi oleh energi negative. Sehingga apa yang disantap tidak lagi memberikan manfaat bagi diri, bahkan dapat menciptakan rasa tidak nyaman.