Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Patah Kata yang Mampu Mengubah Hati

18 Mei 2016   18:43 Diperbarui: 18 Mei 2016   18:51 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah Dua Patah Kata yang Sering Dilupakan Orang

Seiring dengan perkembangan jaman,secara sadar ataupun tidak, kita terhanyut mengikuti arus kehidupan,yakni mencari langkah langkah besar, untuk dapat melakukan berbagai terobosan dalam hidup. Sehigga mengabaikan hal hal yang kita anggap kecil dan tak berarti. Padahal semua yang besar, selalu diawali dari hal yang kecil .Tindakan tidak harus berujud perlakuan,tapi bisa saja dalam bentuk sebuah ucapan. Salah satunya adalah mengucapkan: ”terima kasih”

Sangat sederhana dan begitu mudah diucapkan. Namun dalam kenyataannya ,cukup banyak orang yang merasa tidak perlu mengucapkan kata ini, karena merasa bahwa apa yang dilakukan untuknya adalah sebuah keharusan. Bahkan hal ini berlarut dan terbawa dalam kehidupan berumah tangga.

Ketika istri menyediakan secangkir kopi dipagi hari dan mengatakan: ” Paa, kopinya sudah saya siapkan di meja “Apa jawaban sang suami ? ….” Hmm oya…” tanpa ada ucapan terima kasih. Karena dianggap sudah kewajiban bagi istri untuk melayani suaminya.

Begitu juga sebaliknya,ketika suami mengantarkan istri  ke toko untuk berbelanja dan menunggu  selesai shopping, sang istri sering jadi pelupa, kendati hanya mengucapkan: ” terima kasih mas “ atau terima kasih ya pa, sudah antarkan saya” . Simple sederhana, namun sangat berarti bagi yang menerimanya.

Ucapan Terima Kasih Mampu Mengubah Suasana Hati

Padahal ucapan terima kasih yang begitu sederhana dan mudah diucapkan, mampu mengubah suasana hati seseorang, Bukan hanya Istri. anak dan anggota keluarga lainnya, tetapi juga pembantu ataupun sopir pribadi yang menerima ucapan terima kasih dari kita, akan merasakan sentuhan yang mendalam.

Merasakan bahwa ia :

  1. Dihargai
  2. Apa yang dilakukannya ada nilainya

Hal ini menjadi motivasi diri, untuk dengan senang hati melakukan segala sesuatunya.

Makanan dan Minuman Yang Disuguhkan Dengan Ikhlas Akan Bermanfaat Ganda

Makanan dan minuman, tidak hanya tercemar oleh debu  atau benda benda lainnya, melainkan juga bila disajikan dengan keterpaksaan . Rasa tidak suka atau rasa keterpaksaan yang terlahir dari ketidak ikhlasan orang yang menyediakannya, menyebabkan makanan dan minuman kita terdistorsi oleh  energi negative. Sehingga  apa yang disantap tidak lagi memberikan manfaat bagi diri, bahkan dapat menciptakan rasa tidak nyaman.

Sebaliknya makanan dan minuman yang disuguhkan dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan, akan menghadirkan manfaat yang berlipat ganda.

Percayalah ucapan: ”terima kasih “yang tulus, akan mampu meninggalkan kenangan manis akan diri kita bagi orang lain. Karena walaupun orang tidak gila pujian dan tidak gila hormat, tapi sebagaimana manusia yang normal. orang senang kalau dihargai selayaknya.

Berterima Kasih Kepada Portir di Bandara

Kami sering berpergian. Setiap kali turun dari taksi, setelah membayar ongkos taksi, selalu kami ucapkan terima kasih  Dan sopir membalas dengan ucapan terima kasih berkali kali =Mungkin krena jarang penumpang yang melakukannya.

Begitu keluar dari taksi, selalu ada porter yang menyambut. Walaupun sesungguhnya, saya mampu mengangkat dua buah koper pakaian kami, namun saya berpikir, mereka berharap mendapatkan  uang dari mengangkat barang. Tidak tega mengecewakan, maka selalu koper kami dibantu oleh Porter. Selesai mengantarkan di depan kaunter, membayar ongkos angkat dan mengucapkan: ”terima kash ya mas” . Tampak kentara, porter sangat senang. Disamping menerima upahnya, juga sekaligus mendapatkan ucapan terima kasih dari kami berdua. Sejak itu, setiap kali kami ke bandara, selalu menyapa kami: ” selamat pagi pak bu” walaupun tidak selalu orang yang sama mengangkat koper kami.

Dua patah kata, mampu mengubah hati orang. Mari kita jadikan kebiasaan dalam hidup kita. Baik terhadap pasangan hidup, anggota keluarga dan semua orang. Terima kasih untuk semua orang yang berkenan membaca artikel ini.

Tjiptadinata Effendi, 18 Mei, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun