Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[My Diary] Memaafkan Pembunuh

11 April 2016   19:14 Diperbarui: 11 April 2016   20:48 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian kendaraan mulai meluncur menuju keluar kota. Dalam kendaraan hanya kami sekeluarga,Saya menyetir ,istri saya duduk disamping dan ketika anak anak kami duduk dibangku belakang.

Namun baru sekitar 3 jam  berada di luar kota, ketika berada ditikungan tajam dan saya menginjak rem,  ternyata rem sama sekali tidak berfungsi .Saya coba menginjak rem berkali kali.Memompa dengan injakan pada pedal rem. dengan harapan bisa berkerja, namun rem sama sekali tidak bereaksi ..Kendaraan meluncur terus dengan kecepatan tinggi..

Terbayang istri dan ketiga anak anak kami berada di kendaraan, keringat dingin membasahi tubuh saya. Akan tetapi.dalam detik detik yang menentukan itu, saya bersyukur mendapatkan kekuatan entah dari mana.

Rem tangan saya tarik sekuatnya Pada waktu yang bersamaan, perseneling saya dorong ke perseneiling satu. Terdengar bunyi berderak keras, tapi roda kendaraan berhenti,Persis jarak setengah meter dari dipinggir jurang. Pintu mobil saya buka dan langsung  melompat keluar.

Mengambil batu apa saja yang ada disana ,untuk mengganjal roda kendaran ,agar tidak meluncur, Pada  saat  bersamaan, istri dan anak anak saya minta turun perlahan lahan Agar roda mobil tidak meluncur turun. Kami selamat dan  semuanya bersujud syukur

Sahabat saya sudah  pergi dalam damai

Saya  dapat menjalani hidup tanpa beban...

Sungguh memaafkan orang, akan menjadi berkah sepanjang hidup kita. Walaupun perlu perjuangan untuk dapat mengalahkan diri sendiri...

Karya peserta lain silakan ke TKP Fiksiana Community. Dan silakan bergabung di FB Fiksiana Community

 

Wollongong, 11 April. 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun