Kita Tidak Dapat Mendiktekan Orang
Setiap orang memiliki kebebasan untuk menulis. Kita tidak mungkin melarang atau menyuruh orang menulis, hanya masalah masalah yang kita senangi saja. Nah,andaikata suatu waktu sahabat kita menulis sesuatu yang tidak kita harapkan , tidak perlu penulisnya sampai ditegor,apalagi sampai di musuhi.
Paradigma Yang Sangat Berpotensial Merusak Generasi Muda Bangsa
Secara tanpa sadar kondisi ini bagaikan virus yang menakutkan, yang kini sedang berkembang dengan pesatnya diberbagai media sosial. Pelaku dan korbannnya sudah mewabah keseluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya anak anak remaja yang melakukannya, tetapi sudah menjalar kesosok yang secara formal adalah tokoh intelektual . Bahkan resmi adalah pejabat tinggi dari Pemerintah Indonesia.
Bila hal ini dibiarkan berlarut larut, maka paradigma ini akan semakin merasuk kedalam jiwa generasai muda bangsa. Bahwa bila tidak setuju pada tindakan seseorang,maka orang boleh saja memaki maki dan memusuhi sosok tersebut .Termasuk memusuhi setiap orang yang menulis artikel tentang sosok yang tidak disukai, dengan menghalalkan segala cara.Termasuk sara dan tebar kebencian.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya ,setidaknya untuk menyadarkan ,bahwa bila tidak dapat memberikan komentar yang postif, lebih baik tidak memberikan komentar sama sekali. Dalam hal ini sangat tepat bila digunakan pribahasa lama:” Speak is silver,Silent is gold”. Lebih baik diam,daripada memberikan komentar yang berbau sara dan kebencian.
Wollongong, 10 April, 2016
Tjiptadinata Effend
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H