Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati Gelisah dan Galau? Ini Tips Mengatasinya

8 April 2016   21:48 Diperbarui: 9 April 2016   14:06 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hati Gelisah dan Galau?  Ini Tips Mengatasinya

Hidup itu ada enak dan tidak enaknya. Bagi yang masih harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga, maka yang jadi beban pikiran dan menciptakan kegalauan di hati adalah masalah keuangan.Sedangkan bagi yang hidupnya sudah mapan,maka masalahnya bukan lagi masalah ekonomi,melainkan sudah menyangkut aspek kehidupan yang lainnya.

Bagaimana mengatasi perasaan yang tidak menentu, hati yang gelisah dan galau,serta pikiran yang kacau? Pasti tidak akan ada jawabannya dikamus manapun di dunia ini. Karena manusia itu terlahir berbeda. Baik secara phisik,maupun sikap mentalnya.Karena itu tidak dapat diberikan jawaban yang mampu mengakomodir semua masalah yang timbul.

Baik penyebab terjadinya kegelisahan,maupun kedalaman tingkat kegalauan dan kegelisaan jiwa sesorang. Pemicunya dapat terjadi karena berbagai masalah,antara lain masalah:

  • Internal
  • Finasial
  • rumah tangga
  • komunitas

Ibarat kobaran api,sebelum sempat merembet dan menghanguskan apapun yang ada disekitarnya,maka perlu diambil tindakan untuk menghapuskannya.Minimal melokalisir agar tidak menjalar dan merasuk hingga kerelung relung hati yang terdalam.

Perlu Menyadari Akibat Yang Dapat Ditimbulkan

Banyak orang membiarkan situasi dan kondisi seperti ini berlarut larut ,sehingga mengerogoti dirinya sendiri

Akibatnya:

  • Tidak dapat lagi berpikir jernih                                          
  • Lepas kendali diri
  • Berwajah murung
  • Pemberang
  • Kehilangan sifat welas asih
  • Tujuan hidup menjadi  kabur
  • Tidak ada lagi keceriaan dalam keluarga

Cara Mengatasinya

  • buatlah jadwal kegiatan untuk sepanjang hari
  • jangan biarkan diri duduk melamun tanpa berbuat apapun
  • cari waktu untuk refeshing atau olah raga
  • kegiatan phisik yang menyenangkan ,akan mampu hilangkan kerisauan hati

Perlu Renungan Diri

Perlu perenungan diri, bahwa sesungguhnya ada banyak hal yang patut disyukuri ,ketimbang menjadi hal yang merisaukan hati dan menyebabkan pikiran jadi galau. Maka perlu sesekali memotivasi diri dengan jalan:

kunjungi panti jompo dan anak anak penyandang disabilitas, untuk mengingatkan diri, bahwa ada banyak hal yang patut disyukuri ketimbang dijadi kan kegalauan hati.

Mungkin kita tidak punya uang untuk membelikan anak anak sepatu, hal ini jauh lebih baik daripada punya sepatu ,tapi tidak punya kaki sudah bertahun tahun gaji dan posisi tidak naik, hal ini jauh lebih baik daripada di PHK. Bila untuk makan saja harus kerja keras,juga patut disyukuri ,dibandingkan ada orang memiliki uang,tapi tidak bisa makan ,karena berbagai penyakit

Tidak bisa tidur atau insomnia  ? Adalah lebih baik daripada tidur dan tidak bisa bangun ,karena kelumpuhan. Bila penyebab kerisauan adalah akibat anak anak yang nakal,sesugguhnya patut disyukuri, bayangkan andaikata anak anak kita tergolek ditempat tidur dan tidak bisa bangun.

Melalui perenungan diri yang sangat sederhana,maka kita sudah menjadi motivator bagi diri sendiri.serta sekaligus meraih pencerahan diri.Untuk menjauhkan diri dari keluh kesah, hati yang galau dan pikiran yang kacau.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningatkan bahwa bila hidup bisa dipermudah,kenapa harus dibuat menjadi sulit?

Wollongong 8 April,2016

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun