Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hubungan Baik Dengan Tetangga tak Pupus oleh Jarak dan Waktu

25 Maret 2016   02:41 Diperbarui: 25 Maret 2016   02:54 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kursi di Kelurahan Tidak Cukup

Bahkan ketika kursi untuk pertemuan warga di kantor kelurahan tidak cukup. Saya ditelpon pak Wali kota. “Maaf. Pak Tjip, boleh  bantu kursi untuk pertemuan warga?” Serta merta saya jawab: ”Boleh .boleh pak..berapa banyak pak?”

“ Hmm maaf agak banyak Pak Tjip, sekitar 100 kursi”. jawab pak Wali pada waktu itu.

Dalam waktu sehari, ruang pertemuan di kantor Kelurahan sudah penuh terisi dengan kursi kursi. Sekali lagi, pak Wali, pak Lurah dan pak RT serta warga sangat senang. Kamipun senang karena dapat membantu.

Setahun 3 Kali Hari Raya

Dalam setahun kami tiga kali merayakan hari raya, yakni : Natal, Imlek dan Hari Raya Idul Fitri. Lho kok bisa?  Nah, bayangkan, anak-anak sekampung datang kerumah dan mengucapkan selamat. Apakah tega mengatakan: ”Maaf ya dik, kami tidak ikut rayakan Idul Fitri”. Nggak mungkinlah ada orang sebebal itu. Maka seperti biasa, tiap anak kami bagikan angpau. Mereka sangat senang dan kami juga senang, Karena sudah mampu menerapkan hidup berbagi, tanpa memandang etnis dan agama.

Kami Pindah Warga Sekampung Menangis

Ketika kami memutuskan pindah ke Jakarta. Warga sekeliling kami datang, Memeluk kami dan menangis. Bahkan sudah berlalu lebih dari  20 tahun, mereka masih ingat kami. Ada  yang dulunya seorang anak, kini sudah jadi ibu dan mengundang kami makan di rumah makan Dilamun Ombak di kota Padang.

Kami jarang bisa mengeluarkan uang, kalau makan di kota  Padang, karena begitu selesai makan dan mau membayar, kata kasir:” Maaf pak, sudah dibayar”. Terheran heran kami, kok begitu banyak orang yang mau membayarkan kami makan? Tapi ya sudah, disyukuri saja.

Hubungan Baik Kami dengan Tetangga Tidak Pupus oleh Jarak dan Waktu

26 tahun sudah berlalu, ternyata hubungan baik dengan tetangga kami tidak meluntur. Setiap kali kami pulang kampung, bila ketemu, pasti kami ditraktir makan oleh anak-anak yang dulu kami bagikan angpau. Sebuah kebahagiaan yang tak terkirakan, bukan karena dapat makan gratis dan dibayarin orang, tapi  26 tahun berlalu, hubungan persahabatan kami ternyata  masih utuh. Seperti kata pepatah, hubungan persahabatan kami tak lapuk dek hujan dan tak lekang dek panas”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun