Bagaikan tersentak bangun, segepok uang dalam sampul itu ,saya kembalikan lagi kepada Bang Tobing. Tapi tidak diterima ,malah saya dimarahin:” Belagu kau Aseng.. Itung tuh uang, Jumlahnya hampir setahun gaji kau disini” kata Bang Tobing dengan aksen khas Sumatera Utara.
Ketika saya tetap menolak,ia menyumpahi saya:” Jadi kuli lah kau seumur hidup”,katanya dengan wajah merah padam karena marah. Tiba tiba saya baru sadar,mengapa teman teman sekantor merasa iri,ternyata ada peluang untuk mengubah hidup secara instant.
Bang Tobing pergi dan sesaat kemudian datang salah satu dari mandor gudang ,yang saya kenal bernama Bang Zul. Datang mendekati dan berbicara perlahan:” Aseng, Kau terima sajalah. Apa susahnya bagi kau,untuk mengubah angka . Dari 2.430 menjadi 4.230 Kilogram? Hanya dengan beberapa detik,kau sudah dapat uang sejumlah berbulan bulan gaji kau disini.!? Ini baru satu.bayangkan dalam seminggu, kau bisa dapat berapa amplop!"
“Maaf Bang , saya tidak bisa menghianati kepercayaan yang diberikan pada saya oleh perusahaan”. Mendengar jawaban saya,Bang Zul juga naik pitam dan berkata:” Baru kali ini aku lihat orang segoblok kau. Jadi kuli lah kau seumur hidup”
Hari pertama berkerja sebagai Juru Timbang,saya sudah di sumpahi oleh 2 orang,bahwa saya akan jadi kuli seumur hidup. Suasana hati menjadi galau. Karena harus bekerja dilingkungan yang bertolak belakang dengan hati nurani saya. Namun saya tetap berkerja dengan prinsip hidup,untuk tidak menghianati kepercayaan .
Selama 2 tahun bekerja disana, saya dua kali mendapat serangan malaria ,Karena kami tinggal di daerah yang masih di kelilingi oleh hutan hutan. Pabrik berada di km 34 , masuk kejalan desa. Dua kali sakit parah dan hampir mati,akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang kampung ke kota Padang.
Tidak banyak uang yang dapat kami tabungkan selama dua tahun bekerja di sana. Namun kami yakin, suatu waktu hidup kami pasti akan berubah. Kami bertekad untuk mengubah kutukan dari Bang Tobing dan Bang Zul,menjadi berkat dalam hidup kami.
11 tahun kemudian…..
Berkat kerja keras dan didukung oleh istri tercinta,setelah menjalani berbagai penderitaan,akhirnya hidup kami berubah total. Saya jadi pengusaha. Seorang Eksportir Si Aseng yang dulu dikutuki agar jadi kuli, ternyata berkat kebesaran Tuhan,bukan lagi seorang kuli,tapi sudah menjadi pengusaha .
Wollongong , 19 Maret, 2016
Tjiptadinata Effendi