Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ubah Kutukan Jadi Berkat

19 Maret 2016   16:04 Diperbarui: 19 Maret 2016   16:28 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1966 saya pernah bekerja di salah sebuah pabrik karet ,dipinggiran kota Medan.,tepatnya 34 km dari pusat kota . Perusahaan berlokasi di desa Patumbak,desa Timbang Deli,yang kini namanya Deli Serdang. Nama perusahaannya adalah PT Pikani Setelah setahun bekerja,tiba tiba saya dipanggil Manager Perusahaan dan mengatakan :” Effendi ,mulai hari ini ,anda saya tugaskan untuk mengantikan pekerjaaan Juru Timbang,yang sudah diberhentikan.Saya percaya ,anda bisa menjaga kepercayaan yang diberikan.”

Sebuah kejutan yang sangat membesarkan hati bagi saya,mendengarkan berita gembira ini. Saya ucapkan terima kasih. Menyalami Manager dan dengan perasaan seolah melayang diangkasa,Saya tinggalkan ruangan Manager dan bergegas mencari istri saya. Tentu saja berita surprise ini disambut dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur oleh istri saya. Dan kami berdua langsung bersujud syukur kepada Tuhan atas anugerah luar biasa yang diterima.

Dipersimpangan Jalan Hidup

Dihari  pertama saya bertugas di pos yang baru,banyak mendapatkan ucapan selamat dari teman teman sekerja. Tapi  ada juga yang tidak senang, Karena merasa ,sebagai orang baru,tiba tiba saja kedudukan saya di katrol. Dan langsung mendapatkan kepercayaan yang luar biasa.

Pada saat itu, saya sungguh sungguh belum mengerti, mengapa tugas sebagai Juru Timbang tersebut seolah merupakan sebuah jabatan yang aduhai. Padahal sekalipun alih tugas, saya masih tetap bekerja di dalam gudang. Saya tidak habis pikir ,apa sih hebatnya jadi Juru Timbang,selain dari gaji yang ditambah? Namun saya tidak usah menunggu lama untuk jawabannya. Karena pada hari itu juga saya menemukan jawabannya. Dan jawabannya sungguh membuat jantung saya berdebar sangat kencang.

Menimbang Barang Masuk

Tugas saya adalah  menimbang barang masuk dan kemudian menuliskan catatan timbangan ,serta menerbitkan Bon  Gudang ,yang berisi catatan tentang jenis barang yang masuk ,jumlah koli dan total berat bersih ,sesudah dipotong berat karung guni pembungkusnya.Berdasarkan Bon Gudang ,yang merupakan bukti bahwa karet sudah masuk kedalam gudang,maka pemiliknya dapat kekantor untuk mendapatkan harga dari Manager .Dari sini ke kasir untuk dapat menguangkannya.

Truk pertama selesai ditimbang dalam waktu lebih kurang 1 jam. Saya membuat nota timbangan dengan berat : 4.786 Kilogram. Jadi sama sekali tidak ada masalah. Tapi ketika truk kedua yang hanya berisi muatan 2.430 Kilogram.

Ketika saya sedang menuliskan nota timbangan, tiba tiba Bang Tobing (bukan nama sebenarnya),memberikan sebuah amplop yang cukup tebal.  Tentu saja saya kaget. Apalagi ketika saya buka,ternyata isinya uang segepok.

“ Ini untuk kau Aseng “ ,kata Bang Tobing berbisik ditelinga saya. (disini teman teman sekerja ,memanggil nama saya Aseng). Jantung saya berdegub keras. Tangan saya gemetaran. Terbayang istri saya yang pucat karena kurang makan dan istirahat. Kalau uang ini saya terima, setidaknya akan meringankan  hidup kami berdua.

Namun tiba tiba wajah Manager saya seakan muncul didepan mata saya ,Seakan kalimat :”Saya percaya, anda bisa menjaga kepercayaan yang diberikan”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun