Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bendera Merah Putih di Selokan Bukan Penghinaan?

18 Maret 2016   19:51 Diperbarui: 13 April 2016   11:13 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu lewat disana ,saya sengaja turun dan parkir kendaraan. Menemui petugas dari dinas Kebersihan yang sedang bekerja mengangkut sampah dari kali dan memasukkan kedalam truk sampah. Menanyakan tentang bendera tersebut, tapi dapat dimengerti kalau mereka menjawab :" Wah, kita tidak tahu masalah itu pak "

Salah seorang Kompasianer, merasa terpanggil untuk melaporkan kejadian ini.. Ijinkan saya kutip komentar dan nama Kompasianer sebagai berikut:

 Dwi Raditya Primarianto

19 Oktober 2015 14:38:17 Yth Pak Tjip. Ijin picturenya saya copy untuk di share ke teman SUDIN Kebersihan.( kec Terkait lokasi.) boleh.? Jadi kalau sampahnya bersih Benderanya bisa di angkat. Namanya usaha saya patut coba ya Pak.

Saya termasuk warga Provinsi DKI NKRI. ( jadi malu.) Salam Hangat.

 Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/bendera-merah-putih-terpancang-di-tumpukan-sampah_56248c53b29273790714a125

Kepada Siapa Mengadu?

Akan tetapi hingga akhir bulan Desember 2016, sebelum meninggalkan kota Jakarta, Bendera Merah Putih masih terpancang disana.

Tulisan ini tidak ada kaitannya dengan heboh dimedia ,masalah lapor melapor tentang pelecehan lambang negara oleh salah seorang artis dangdut. Melainkan semata mata, sebagai bentuk kepedulian ,sebagai salah satu warga negara Indonesia.

Lokasi nya terletak dipinggir jalan raya dan sangat mudah ditemukan. Apakah menempatkan bendera Merah Putih dalam kali dan diatas timbunan sampah bukan sebuah penghinaan? Saya tidak tahu harus bertanya kepada siapa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun