Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Gesek Kartu Kredit Gampang, Bayarnya Susah

18 Maret 2016   17:33 Diperbarui: 20 Maret 2016   09:15 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara Menghindari Pemborosan

  • Hindari kartu kredit.
  • Cukup satu kartu saja bilamana memang diperlukan.
  • Hentikan membeli barang barang sekunder.
  • Kepala keluarga harus memberikan contoh pertama.
  • Masukkan ke tabungan uang yang tadinya mau dibelikan ini dan itu.
  • Kembalikan kartu kredit kepada bank dan minta ditutup.

Jangan Lupa Kita Butuh Dana Untuk Masa Depan Anak dan Hari Tua

Jangan terlena dan terhanyut mengikut mode dan trend di masyarakat. Walaupun pada saat ini kondisi keuangan memadai. Tidak usah malu, kalau tidak ikut ngetrend bergabung dengan arisan untuk beli barang pajangan yang sesungguhnya tidak diperlukan.

Karena didepan mata kita, sudah menunggu pendidikan anak anak, yang butuh dana yang tidak sedikit. Sementara itu, jangan lupa, bahwa kita semua akan menua. Dan sehebat apapun fisik dan kemampuan diri, tidak mungkin kita berkerja seumur hidup.

Jadi ada dua hal yang penting kita siapkan:

  1. Masa depan anak.
  2. Masa tua kita.

Lebih baik menahan diri untuk tidak membeli barang barang yang tidak sungguh sungguh dibutuhkan. Biarlah orang lain menggangap kita orang tidak mampu, karena tidak mengikuti trend untuk beli laptop baru, gadget baru dan ganti HP baru.

Daripada ”membeli kebanggaan semu” dengan memborong ini dan itu, yang kelak akan disesali sepanjang hayat. Percayalah, sungguh tidak enak, menjalani masa masa tua, bila tidak ada uang di tangan.

Dengan jalan demikian, kita telah menyelamatkan masa depan anak-anak dan sekaligus memastikan bahwa ketika usia sudah menua, kita tidak menjadi beban bagi anak dan cucu kelak.

Tulisan ini bukan bermaksud menggurui dan tentu juga bukan dalam konteks mengatur ngatur hidup orang. Melainkan semata-mata sebagai bentuk kepedulian. Karena saya sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana menyedihkan sekali, ketika di usia tua, kita harus menjadi manusia yang minta dikasihani.

The choice is yours…

Pilihan ada ditangan kita masing-masing. Jangan lupa, jalan hidup yang hari ini kita jalani, akan menentukan masa depan hidup kita. Karena itu jangan sampai salah mengambil keputusan, yang kelak akan disesali seumur hidup.

Wollongong, 18 Maret, 2016

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun