Tiba dirumah sakit, saya minta agar teman saya Herman perlu ditolong terlebih dulu, Syukur setelah mendapatkan pertolongan ,ia siuman .Namun menurut dokter, belum diijinkan pulang, karena kondisinya belum stabil,akibat :”panic attack” atau serangan panic,yang justru lebih berbahaya daripada luka menganga dipaha saya , menurut keterangan dokter. “Kalau tidak cepat tertolong, orang pingsan dan mengorok,bisa langsung meninggal” katanya.. Untuk seat ,saya lupa rasa sakit saya, karena terfokus pada kondisi teman saya.
Sesudah paha saya dibersihkan dan bambu dicabut, langsung bekas luka dijahit ,sepanjang 15 cm. Namun ,mungkin karena terburu buru, setibanya dirumah, masih ada 4 bila irisan bambu yang teringgal dalam daging saya. Dan berhasil saya cabut sendiri…
Semoga kisah lama ini, ada manfaatnya yang dapat dipetik,yakni :” jangan panilk” ,karena kepanikan justru lebih berbahaya daripada luka yang dialami .
13 February’2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H