Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Tak Terjawab (Bukan Fiksi)

26 Januari 2016   14:49 Diperbarui: 26 Januari 2016   15:44 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Silakan bapak dan ibu duduk,biar saya yang mengurus bagasi ya. Maka dengan rasa sungkan,dipelakukan sebagai pejabat, nomor untuk tanda pengambilan bagasi diserahkan pada Mbak Netty.

Kami duduk sambil berpandangan. Seakan kami diajak ikut bermain dalam sinetron misteri. Karena tidak diberitahu, siapa yang “menghadiahkan ‘ kami layanan dikelas bisnis ini? Tidak berapa lama kemudian,mbak Netty sudah kembali dengan menarik koper kecil milik kami dan menyerahkannya kepada kami.

Saya mencoba bertanya:” Maaf mbak Netty,kira kira siapa yang sudah mengupgrade tiket kami dari kelas ekonomi ke bussinees Class?’ Namun Netty hanya tersenyum manis dan berkata pelan:” Maaf Pak..saya kurang tahu. Hanya tadi ada telpon dari kantor pusat,untuk menunggu bapak dan ibu..”dan Netty langsung pamitan. Meninggalkan kami dengan  pertanyaan:” Siapa orang misterius yang tadi menelpon?”                                                                         

Setahun Sudah Berlalu

Setahun sudah berlalu, Kami sudah membuat daftar nama yang panjang,tentang nama nama orang yang mungkin ingin memberikan surprise bagi kami berdua,, Bahkan sudah kami tanyai putra putri kami dan kerabat ,serta sahabat dekat.Bahkan sudah menelpon ke Batik Air,namun jawaban yang diterima adalah:’ Maaf bapak, kalau untuk mengupgrade dari kelas ekonomi ke kelas bisinis ,pasti tidak dapat dilakukan karyawan setingkat kami,Bapak kan tahu harga tiket di kelas bisinis bisa tiga kali dari harga tiket dikelas ekonomi..Disyukuri saja pak,Mungkin ada orang yang mau menghadiahkannya kepada bapak dan ibu sebagai sebuah kejutan, namun tidak ingin namanya disebut”

Maka hingga kini, kami berdua hanya bisa manggut manggut,mendapatkan saran tersebut, walaupun sesungguhnya sungguh tidak tahu apa yang terjadi….”

Hingga kapan misteri ini tetap jadi misteri ?Entahlah..

 

26 Januari, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun