Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Cara Unik Rayakan Natal di Australia

24 Desember 2015   20:53 Diperbarui: 24 Desember 2015   21:05 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Foto : Abc Radio Australia /Dalton Hospitality. / acara barbeque dalam perayaan Natal bagi orang tidak mampu tahun lalu.

Koki Top Undang Orang Tidak Mampu, Santap Malam  Masakan Mahal

Hal yang sudah jadi tradisi di Australia adalah pengumpulan kado dari umat untuk dihimpun di gereja. Kado kado ini diperuntukan bagi orang yang tidak mampu. Namun uniknya, pengalaman tahun lalu, kado menumpuk dipintu keluar gereja. Walaupun sudah beberapa kali diumumkan, bahwa kado kado tersebut diperuntukkan bagi orang yang kurang mampu. Jadi bagi yang merasa kurang mampu, dipersilakan mengambil masing masing satu bingkisan. Yang isinya bervariasi, karena merupakan sumbangan dari umat.

Namun hingga seminggu kedepan, kado kado masih tampak tersusun rapi ditempatnya. Berarti tidak ada yang mau mengambil. Pastor sampai heran dan bertanya, mengapa?

Ada seorang Senior Citizen yang berumur sekitar 65 tahun berdiri dan menjawab: "Hidup kami pas pasan, apalagi saya sudah pensiun, tapi mungkin ada orang lain yang lebih membutuhkan lebih daripada kami, Biarlah mereka yang mendapatkannya."

Akhirnya, semua kado diantarkan ketempat penampungan orang orang homeless untuk dibagikan disana.

Acara Barbeque dan Ice Creeam Gratis di Pantai

Tiap tahun juga ada acara bakar ikan atau daging di pantai kota Wollongong, yang disponsori  oleh radio komunitas berkerja sama dengan pihak bank.. Para voluntir dengan rela bekerja keras tanpa digaji untuk mempersiapkan jamuan makan dan minum di pantai atau di taman secara gratis. Khususnya bagi warga yang kurang mampu.

Tidak ada pemeriksaan identitas untuk dapat bergabung disini, karena warga disini sudah terlatih dan sadar diri untuk tidak ikut mengambil bagian, untuk makanan dan minuman yang disediakan khusus bagi warga kurang mampu.

Cara dan Gaya Lain Rayakan Natal

Lain kisah di New South Wales, lain pula kisah di Queensland cara merayakan Natal.

Komunitas koki terkenal di Queensland menerapkan gaya dan cara unik untuk membantu orang orang tidak mampu merayakan Natal. Yakni dengan mengundang mereka makan hidangan mahal. Yang tentu saja dipersiapkan oleh Koki koki beken ini.

Kelompok ini tergabung dalam komunitas :”Hospitality with Hear”t sebelumnya pernah menggelar pesta barbecue dengan mereka yang kurang mampu. Namun kini mereka lebih meningkatkan layanan terhadap orang yang tidak mampu dengan mengelar pesta makan malam. Menyediakan hidangan mewah, dari pembuka, menu utama, hingga pencuci mulut Hidangan mewah santap malam ini , disajikan untuk lebih dari 150 orang.

Mereka kebanyakan berasal dari keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, tunawisma, anak-anak yang tinggal di panti asuhan, hingga mereka yang mengalami gangguan distorsi kejiwaan.

Sebuah ide yang unik, dalam mengaplikasikan hidup berbagi ,melalui perayaan Natal, dengan cara yang tidak lazim, namun patut mendapatkan apresiasi. Karena berkat upaya dan niat baik mereka, orang orang tidak mampu, yang selama ini ,mungkin tidak pernah bermimpi untuk makan direstoran mewah,setidaknya sekali dalam hidup mereka,sudah mendapatkan kesempatan untuk menikmati santap malam ,seperti layaknya orang orang kaya.

Hal ini justru menjadi sebuah alarm bagi orang banyak, bahwa merayakan Natal ,bukan hanya untuk dinikmati sendiri bersama keluarga,namun mengikut sertakan orang orang lain, yang karena keterbatasan mereka, perlu mendapatkan uluran tangan ,untuk dapat ikut merayakan Natal.(sumber berita: abc,news/radio australia)

Setahu saya gereja-gereja di Jakarta belum  pernah mengadakan acara Natal khusus bagi warga tidak mampu. Mungkin ada alasan tersendiri yang tidak dapat diungkapkan.

Iluka, 24 desember, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun