Setiap pagi, ibu selalu menyiapkan sarapan pagi untuk kami anak-anaknya berupa pisang atau singkong rebus. Selalu mengedepankan kepentingan anak-anaknya dan tak sekali juga memikirkan kepentingan diri. Bahkan kesehatannya diabaikannya, demi kami anak-anaknya.
Demi cintanya kepada kami anak-anaknya, ibu dengan rela setiap hari makan kerak dengan garam dan cabe, sebagai akibatnya dikemudian hari, ibu menderita berbagai komplikasi karena kekurangan gizi yang parah. Segala obat obatan dan pertolongan dokter sudah tidak mampu lagi menyelamatkan ibu kami.
Tepat pada tanggal 22 Desember tahun 1980, berarti 35 tahun lalu, ibunda tercinta kami berpulang dengan damai di rumah kami di kota Padang.
Pesan ibu yang senantiasa saya ingat dan aplikasikan dalam hidup ini adalah: ”Jangan sombong “
Selamat Hari Ibu, untuk semua wanita yang merasa dirinya seorang ibu.
In memoriam ibu kami tercinta.
Bagi kami ibu tetap hidup dalam hati.
Iluka, 22 Desember, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H