Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masa Iya Indonesia Kalah dari Malaysia!

21 Desember 2015   11:12 Diperbarui: 21 Desember 2015   13:50 3625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Indonesia Kalah dari Negara Kecil Malaysia?

Jumlah penduduk Indonesia sekitar 240 juta jiwa, sedangkan penduduk Malaysia, hanya sekitar 25 juta jiwa. Jadi dari jumlah penduduk, Indonesia adalah 10 kali lipat lebih banyak dari penduduk Malaysia. Sedangkan menurut data yang dapat ditengok di Wikipedia, dari segi luasnya Indonesia termasuk di urutan ke 13 dengan jumlah luas nusantara yang hampir mencapai 2 juta kilometer persegi. Sedangkan Malaysia hanya di urutan ke 66 dengan total luas daerah sekitar 300 Kilometer persegi atau di urutan nomor 66.

Juga dari kekayaan alam serta keindahannya, jelas Indonesia jauh lebih unggul dari negara jiran ini. Namun ternyata Malaysia telah meninggalkan negara kita, dalam beberapa hal dan salah satunya adalah dalam menampilkan dan menjual objek wisata mereka kepada dunia.

Malaysia Mampu Menyulap Bukit Jadi Salah Satu Objek Wisata Terbesar di Dunia

Tidak berhenti dengan membangun hotel terbesar di dunia, Malaysia masih terus membangun dan menyulap perbukitan di Genting atau yang lebih dikenal dengan Genting Highlands menjadi objek wisata dunia.

Pada tahun 20015, Malaysia telah selesai membangun hotel terbesar di dunia dengan 6.118 kamar.

First World Hotel yang merupakan hotel terbesar di dunia ini berlokasi sekitar 2 jam berkendaraan dari Kuala Lumpur. Hotel yang berkapasitas 6.118 kamar ini,masuk dalam daftar Guinness World Records sebagai hotel terbesar di dunia.

Disamping itu ada banyak hotel yang juga dibangun sebagai sarana pendukung untuk menampung puluhan ribu pengunjung, baik dari domestik, terutama dari mancanegara. Antara lain : Hotel Genting Highland, hotel Maxim, Arwana dan banyak lagi hotel lainnya, yang kesemuanya bagaikan untaian permata yang saling sambung menyambung

Segala fasilitas untuk memanjakan wisatawan dipersiapkan, baik untuk liburan dan wisata keluarga, maupun bagi orang yang mau menghabiskan uangnya di Casino. Kebanyakan pengunjung adalah dari Indonesia, Singapura dan negara Timur Tengah serta India.

Hiking, gondola, shopping, swimming Pool, cable car, boom-boom car, sepeda air, serta beragam aktraksi menarik,ssperti live music dan theatre.

Pengunjung Membludak

Minggu lalu, kami singgah di Kuala Lumpur dan mengambil kesempatan untuk jalan-jalan ke Genting Highland. Begitu tiba di lobi hotel First World, tampak pengunjung berjubel. Sebagian besar bahkan tidak mendapatkan kamar, karena sudah dibooking online sejak jauh hari, sehingga mereka terpaksa mencari hotel pendukung yang ada disekitar lokasi, yang tentunya tarif kamar jauh lebih mahal.

Padahal kamar yang tersedia di First World Hotel ini ada lebih dari 6,000 kamar. Namun tak satupun tersisa. Full book sejak minggu lalu, kata resepsionis. Syukur kami sudah sejak awal membooking online, sehingga dengan melenggang kami naik tower 2 dan kemudian menikmati beragam pemandangan disini.

Kapan Indonesia Membangun Gunung Jadi Objek Wisata Dunia?

Menyaksikan semuanya ini, terpikir oleh saya, kapan ya di Indonesia membangun bukit dan gunung yang ada sebagai objek wisata dunia? Alam dan keindahan Indonesia, berlipat kali lebih besar dan indah dari pada negera Malaysia. Mengapa kita bisa kalah dari mereka?

Menceritakan tentang kemajuan negeri orang bukan untuk meremehkan negeri kita, melainkan sekedar mengingatkan agar jangan terlena dan mabuk untuk apa yang sudah dicapai. Karena negeri jiran, tetanggan kita senantiasa tanpa henti-hentinya, melalukan inovasi dan renovasi untuk semakin memajukan pariwisata dinegerinya.

Berjiwa nasional bukan semata berarti memuja terus dan mengatakan:” right or wrong ,this is my country." Karena hanya meninabobokan masyarakat Indonesia dan tak tersentak untuk mawas diri dan mengejar ketinggalan kita dari negeri kecil yang merupakan tetangga kita.

Indonesia pasti bisa!

 

Iluka, 21 Desember, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun