Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daripada Mengutuki yang Sudah Terjadi, Lebih Baik Introspeksi Diri

30 September 2015   09:23 Diperbarui: 30 September 2015   11:24 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dosa Kedua: Terbuai dan Lupa Diri

Sahabat dagang di Singapore, sudah saling kunjung,makan bersama dan sangat baik. 5 tahun menjadi mitra dagang yang saling mendukung, Saya menjadi lengah dan lalai dalam hal korespondensi dagang.

Sehingga barang sudah terkirim,sedangkan Letter of credit (L/C), yang secara hukum dagang merupakan sesuatu yang vital ,ternyata sudah expired date atau tidak valid lagi, Peluang ini mengoda mitra dagang saya dan 400 ribu dollar lenyap.

Dosa Ketiga: Membuka Rahasia Dapur

Sahabat baik dalam satu organisasi, sudah berjalan 8 tahun, Sangat baik dan ramah dan tampil sangat agamis. Dalam setiap pembicaraan selalu membawa nama Tuhan. Pokoknya orang saleh.

Saya percaya dan lagi lagi over dosis. Semua rahasia dapur perusahaan saya ceritakan. Yang ternyata telah memancing niat jahatnya dan terjadilah peristiwa fitnahan tersebut,Saya ditahan dan dua tahun perkara, menghabiskan satu miliar uang, akhirnya oleh Mahkamah Agung dinyatakan saya tidak bersalah.Tapi sudah terlanjur babak belur dan seluruh anggota keluarga ikut menderita.

Dosa Keempat: Empaty Kebablasan

Seorang tukang beca yang biasa membantu digudang perusahaan. Sopan santun, jujur dan pintar. Awalnya saya simpati, kemudian meningkat menjadi empaty. Saya ingin membantu agar ia bisa mengubah nasibnya.

Saya berikan pinjaman modal tanpa syarat dan tanpa kontrol. Empati kebablasan ini ternyata telah menggodanya ,sehingga seluruh uang pinjaman tidak dikembalikan .

Kesimpulan :

Bila saya tidak melakukan keempat dosa tersebut, kemungkinan:

  • Sahabat dagang saya di Singapore masih tetap sahabat saya.
  • Anak angkat kami tidak sampai melarikan diri
  • Sahabat saya tidak sampai terjerumus menjadi penghianat
  • Tukang beca sudah berubah nasibnya, tanpa harus melarikan uang saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun