Masih terbayang dengan sangat jelas,bagaikan film yang diputar ulang, tentang saat saat saya mengingatkan istri saya, tentang janjinya mau melakukan travelling bersama sama dengan saya Walaupun saya Cuma bertanya,namun bagi Lina adalah sebuah pertanyaan yang harus dijawabnya,
Pada waktu itu….
Sudah lewat tengah malam.... Tapi Lina masih duduk termangu di keheningan malam yang membisu. Dipandanginya satu persatu Piagam Penghargaan yang terpajang di dinding ruang tamu. Trophy beraneka ragam diatas rak buku. Semuanya diperoleh berkat hasil kerja keras selama bertahun tahun pada sebuah perusahaan nasional di Jakarta.
Besok pagi ia sudah akan menyampaikan suatu keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang selama satu bulan.
Walaupun Lina sudah menduga,bahwa hari itu akan tiba,namun ketika bulan lalu saya menyampaikan harapan itu kepadanya, tak urung membuatnya tergoncang.
"Sayang, sejak dulu impian kita, adalah mengeliling Indonesia dan mengelilingi dunia. Kapan impian itu bisa kita ujudkan?" tulah kalimat yang saya sampaikan kepada istri saya.
Lina terdiam. Seakan tidak mampu menjawab. Walaupun keinginan ini sudah disampaikan beberapa tahun lalu,namun kali ini dirasakannya,sebagai suara yang mengingatkannya akan jadi setianya kepada suami.
Ia memandang saya dengan mata berkaca kaca dan berucap lirih: "Sayang, boleh beri saya waktu satu bulan untuk mempersiapkan diri?"
"Iyaa ,nggak apa apa sayang.." jawab saya
Kini,hari ini waktu satu bulan itu sudah liwat. Ia sudah harus memberikan suatu keputusan.....
Sejak bergabung dengan perusahaan nasional,yang bergerak dibidang finance,nama Lina semakin hari semakin bersinar. Setiap Senin pagi ,ada meeting seluruh karyawan, Lina selalu ditampilkan sebagai sosok yang memberikan motivasi. Seorang ibu rumah tangga yang sukses dibidangnya. Bahkan sudah 3 tahun berturut, Lina tampil sebagai Champion Honour. Belum ada yang bisa menggantikan posisi Lina hingga pada saat itu.