Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Persahabatan Tulus Tak Akan Pupus Oleh Waktu

29 Juli 2015   22:13 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:42 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Persahabatan Tulus Takkan Pupus Tergerus Waktu

Persahabatan yang didasari atas berbagai kepentingan, tak akan mampu bertahan lama Misalnya :

  • Sahabat politik
  • Sahabat dagang
  • Sahabat dengan pejababat
  • Sahabat karena ada sesuatu yang diharapkan

Keempat kategori “persahabatan “ ini, sesungguhnya hanyalah persabahatan semu atau persahabatan “ tipu tipu” atau saling menipu. Saling ketawa, bersalaman dan bahkan saling berpeluk pelukkan . Namun begitu salah satunya tidak lagi memberikan keuntungan atau tidak lagi memenuhi harapan, maka “persahabatan ini “ akan mencair,bagaikan mentega terjemur diteriknya matahari.

Inilah agaknya yang dinamakan persahabatan tipu tipuan. Karena tidak didasarkan atas ketulusan hati. Hanya berdasarkan kepentingan sesaat dan dikemas dalam segala kepura puraan.

Saya sudah melakoni semuanya dan merasakan betapa sebuah persahabatan tipu tipu ini, berakhir secara sadis dan menyakitkan. Sehingga ketemu di jalan ,tidak lagi bertegur sapa.

 

Persahabatan yang Tulus

Kami bertemu pertama kali dengan P.Stradioto tahun 1967 di kota Padang dan saling berhubungan hingga tahun 1976. Kemudian masing masing sibuk dengan urusan kehidupan. Jarak dan waktu yang memisahkan, ternyata tak mampu mengerus jalinan persahabatan kami yang sudah terekat pekat.

Kedatangan kami berdua di sampaikan oleh adik kami kepada P.Stradioto yang tinggal di kota Roma. Kami janji bertemu di Vatican,karena mau diajak bertemu dengan keluarga dan ponakan ponaknnya ,sekalian diundang makan siang bersama.

Sesuai dengan jam yang dijanjikan ,yakni jam 12 .00 , kami bertemu didepan pintu gerbang Gereja Santu Petrus.. Disinilah saya melihat dan merasakan, bagaimana P.Stradioto menempatkan dirinya dalam persabahatan kami.

P.Stradioto lebih tua 10 tahun dari kami. Begitu ketemu,kami dipeluk sekuat kuatnya dengan wajah ceria dan mata berkaca kaca. :”Akhirnya kita bertemu kembali…Andre dan Helena….” .Hanya satu kalimat, tapi diucapkan dengan begitu mendalam ..

Inilah persahabatan yang tulus, yang tak tergerus oleh waktu Yang sudah merupakan suatu hal yang langkah dijaman kini.Kami diajak makan bersama dengan keluarganya. Selama dari detik pertama bertemu,hingga selesai makan malam ,pembicaraan kami berkisar sekitar nostalgia.

"Saya bersyukur diberikan  kesempatan untuk tinggal di kota Padang selama sepuluh tahun. Persahabatan dan rasa kekeluargaan sungguh sungguh sangat tulus. Semoga kita masih dapat berjumpa lagi," kata Pastor Stradioto, sambil sekali lagi menyalami kami dengan mata berkaca kaca.

Sungguh sebuah persahabatan tulus, tak akan tergerus oleh perjalanan waktu. 29 tahun terpisah oleh jarak belasan ribu kilometer ,ternyata tak mampu melunturkan persahabatan kami Beda bangsa ,beda umur dan beda budaya, bukanlah halangan untuk menjadi sahabat baik.

 

Ditulis di kota Roma

Dipositngkan di Briatco, 29 Juli, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun