Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menengok Cara Belanda Tulen Terapkan Masa Orientasi

28 Juli 2015   21:04 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:14 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama acara kocak dan lucu ,serta konyol, Kepala Sekolah menonton sambil ikut ketawa. Tapi suatu waktu ketika ada yang salah serorang senior yang menempelkan secarik keras di punggung seorang siswi yang baru masuk, dengan menuliskan kata kata yang tidak sopan.maka kepala Sekolah menjadi sangat berang.

Saya masih ingat apa yang dikatakan Kepala Sekolah (alm) :” Sekali lagi kamu lakukan hal ini, maka kamu akan dikeluarkan dari sekolah ini. Juga kamu ,sebagai guru,seharusnya melindungi ,bukan malah ikut tertawa” kata Kepala Sekolah kepada siswa yang menempelkan kertas tersebut dan sekaligus kepada guru sekolah yang ikut tertawa,membaca kalimat tidak sopan tersebut.

Saya Berani Membantah.Tapi Justru Saya Dipercayai

Pada umumnya siswa tidak berani membantah apa yang dikatakan oleh Kepala Sekolah yang terkenal galak dan sangat disiplin. Mungkin saya termasuk yang nekat dan berani membantah. Misalnya ketika disuruh ke kantor, karena urusan sebagai Ketua Kelas, saya berani mengatakan:” Maaf,bukan sekarang Frater,nanti sesudah selesai pelajaran”

Tapi herannya, saya justru paling banyak mendapatkan kepercayaan . Misalnya selain dari Ketua Kelas, saya juga Pemred Majalah Gema don Bosco, Ketua Koperasi Sekolah, dan Wakil Ketua Ikatan Siswa don Bosco.

Mungkin tulisan kecil ini, setidaknya dapat memberikan gambaran, bahwa yang salah bukan pekan Orientasinya,tapi pelaku pelakunya ,yang salah dalam menafsirkan ,serta menerapkan pekan saling kenal ini.

Ditulis berdasarkan rasa kepedulian terhadap generasi muda Indonesia.

Briatico, 28 Juli, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun