Pulang kerumah,malam harinya saya tidak bisa tidur. Saya sungguh merasa sangat berdosa. Karena tadi saya sempat "terpukau" oleh "kebahagiaan" yang dimiliki sahabat saya,yaitu 4 buah rumah dan mobil mobil mewah. Saya telah melakukan hal yang amat keliru,menyamakan antara kekayaan dan kebahagiaan. Sejak saat itu ,saya pateri satu lagi pelajaran hidup : " Jangan pernah membandingkan kebahagiaan kita dengan orang lain"
Karena bila hal ini dilakukan ,maka akan menghadirkan:
menurunnya rasa syukur kita dan bahkan menjadikan kita orang yang tidak tahu bersyukur.Sejak saat itu saya tidak peduli, apakah yang bagi saya sebuah impian,misalnya memiliki sebuah mobil baru dan sebuah rumah,yang baru dapat kami wujudkan setelah bertahun tahun kerja keras,mungkin saja bagi teman teman saya bisa dibeli dalam waktu sehari ..I don't care about that. My happiness is my happiness. My destiny is in my hand and your destiny is in your hand...."
Memahami tentang makna kearifan hidup ,membuat kita semakin lega dan memupuk rasa syukur kepada Tuhan ,sehingga tidak pernah meredup.
Mohon maaf,teman teman,saya tidak bermaksud menggurui. Hanya sekedar berbagi secuil pengalaman hidup. Karena saya percaya hidup akan menjadi indah dan berarti ketika kita mampu berbagi. Dan saya tidak mungkin berbagi uang dengan anda,karena mungkin saja uang anda lebih banyak dari saya. Maka saya bagikan secarik biografi saya,yang mungkin bermanfaat bagi anda.
Sebuah kesuksesan menjadi bermakna bila tahu mensyukurinya dan akan menjadi sebuah kebahagiaan,bila kesuksesan itu bermanfaat ,tidak hanya untuk kita dan keluarga,tetapi juga untuk orang sekeliling kita. Life is to share....Hidup adalah untuk berbagi..
Salam hangat dari perbukitan yang jauh di Benua Kangguru,
Awal musim gugur,2013,
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI