Mohon tunggu...
TJin Kwang
TJin Kwang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya orang yang perduli

Aku adalah Aku....... Eigo Eimi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasus Sekolah Chong Wen Ternyata Belum Selesai

22 Maret 2017   16:27 Diperbarui: 22 Maret 2017   16:56 1890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medan Report : Apakah pihak Yayasan Sekolah Cinta Budaya – Chong Wen menipu publik, bahwa Polemik Sekolah Cinta Budaya Telah Berakhir? seperti yang disampaikannya pada siaran pers Sekolah Cinta Budaya pada November 2016 lalu.

“Semua sudah selesai, kami berharap orang tua murid tak khawatir lagi.” kata Heriyanto alias Pau Kok selaku Wakil Ketua Yayasan.

Menanggapi tentang dilaporkannya Mantan Pangdam I/BB Mayjen TNI (Purn) Burhanuddin Siagian yang telah menjadi tersangka penyerobot tanah bangunan sekolah, oleh Anton Edison Panggabean (Dirut PT.PBC, Developer MMTC Medan) di Polda Sumut, Heriyanto buang badan kepada PT. Pancing Business Centre.

“Kami tidak mau meladeni karena kami membeli lahan itu kepada PT. Pancing Business Centre.” jawab Heriyanto.

Dua pernyataan Herianto alias Pau Kok ini, seolah-olah membuka fakta ia sedang berbohong.
Pernyataan Pertama mengatakan “Semua sudah selesai...” Namun Pernyataan Kedua menjadi kontroversi, mengakui adanya “masalah” hukum atas tanah sekolah yang dibeli dari PT. Pancing Business Centre; dan sedang dalam proses penyelesaiannya oleh PT. PBC.

Anton Edison Panggabean (Dirut PT.PBC Developer MMTC Medan) melaporkan Burhanuddin Siagian sebagai penyerobot tanah, ke Polda Sumut melalui Kuasa Hukumnya Jumono SH & Associates dengan bukti lapor Polisi No.STTLP/444/IV/2016/SPKT I, tanggal 8 April 2016.

Jelas di sini MASALAH BELUM SELESAI, bukan? 

Mantan Pangdam I BB Mayjen TNI (Purn) Burhanuddin Siagian yang dijadikan tersangka, melakukan gugatan Praperadilan terhadap Polda Sumut di Pengadilan Negeri Medan, yang diajukan oleh Kuasa Hukumnya LBH Al-Washliyah Medan. Praperadilan ini dikabulkan dan dimenangkan oleh Burhanuddin Siagian. 

Putusan oleh Hakim Tunggal, Morgan Simanjuntak, SH. dibacakan pada hari Selasa,14 Maret 2017.

Isi Amar Putusan Register No. : 15/Prapid/2017/PN-Mdn, Selasa, 14 Maret 2017.

MENGADILI

  1. Mengabulkan Permohonan Praperdilan dari Pemohon;
  2. Menyatakan demi hukum Surat Perintah Penyidikan yang menetapkan Pemohon (ic. Burhanuddin Siagian) sebagai TERSANGKA adalah TIDAK SAH dan TIDAK BERDASARKAN HUKUM;
  3. Memerintahkan kepada Para Termohon Untuk MENCABUT Surat Perintah Penyidikan yang menetapkan Pemohon (ic. Burhanuddin Siagian) sebagai TERSANGKA;
  4. Menyatakan penyidikan yang dilakukan Para Termohon terkait peristiwa pidana sebagaimana dimaksud dalam penetapan sebagai TERSANGKA dalam perkara tindak pidana Barang siapa memakai tanah tanpa izin yang berhak atau kuasanya yang sah sebagai mana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) Undang-undang No. 51.Prp/Tahun 1960 TIDAK SAH dan TIDAK BERDASAR ATAS HUKUM dan oleh karenanya penyidikan aquo TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGIKAT;
  5. Menyatakan TIDAK SAH segala keputusan atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh Para Termohon yang berkaitan dengan penetapan Tersangka terhadap diri Pemohon;
  6. Memerintahkan kepada Para Termohon untuk mencabut Surat-Surat berupa :
    a. Surat Perintah Penyidikan Nomor SP-Sidik/225/IV/2016/Ditreskrimum, tertanggal 12 April 2016;
    b. Surat Panggilan Nomor : S.Pgl/3966/IX/2016/Ditreskrimum, tertanggal 14 September 2016 status sebagai TERSANGKA;
    c. Surat Panggilan Ke-II Nomor : S.Pgl/3966.a/IX/2016/Ditreskrimum, tertanggal 27 September 2016 status sebagai TERSANGKA.

Bagaimana Polda Sumut bisa kalah sebagai Termohon?

Pemeriksaan saksi-saksi dari Termohon Polda Sumut, termasuk para Penyidik, mengungkapkan Polda Sumut tidak mengetahui Sertifikat Hak Guna Bangunan No.3157 yang dijadikan alas hak kepemilikan tanah Bangunan Sekolah Cinta Budaya untuk melaporkan Burhanuddin Siagian, TELAH DIBATALKAN oleh Pengadilan Tata Usaha Negara jauh hari sebelumnya, oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia yang telah berkekuatan Hukum tetap No. 15/PK/TUN/2012, tanggal 14 Mei 2012.

Apakah penyelidikan dan penyidikan tim Juru Periksa Polda Sumut tidak profesional atau PT.PBC bersama dengan Yayasan Sekolah Cinta Budaya yang melaporkan Burhanudin Siagian, menutup-nutupi fakta terhadap Penyidik Polda Sumut, atas status mereka yang BUKAN PEMILIK TANAH?

Atas putusan praperadilan ini, Burhanuddin Siagian dinyatakan bukan sebagai tersangka pelaku pelanggar hukum. Justru Anton Edison Panggabean (Dirut PT.PBC Developer MMTC Medan) melakukan tindakan melanggar hukum dan Yayasan Sekolah Cinta Budaya sebagai penyerobot tanah sesungguhnya yang membangun Gedung Sekolah di atas tanah status aquo TANPA HAK DAN IJIN MEMBANGUN BANGUNAN serta Polda Sumut dianggap telah melanggar prosedur, seperti yang disampaikan oleh Ibeng Syafruddin Rani, SH. selaku Direktur LBH Al-Washliyah didampingi Suherman Nasution, SH. selaku Ketua Tim Pengacara Burhanuddin Siagian dalam Konferensi Pers di Restoran Istana Koki Jln. Teuku Cik Ditiro Medan, Sabtu, 18 Maret 2017.

“SHGB No.3157 yang diakui oleh PT.PBC dan Yayasan Sekolah Cinta Budaya, telah dibatalkan PTUN. Perkara Perdata tanah ini masih dalam proses PK. Status tanah ini aquo. Gedung Sekolah Cinta Budaya adalah gedung ilegal, berdiri di tanah aquo. Kami akan menggugat balik Anton Edison Panggabean (Dirut PT.PBC Developer MMTC Medan) dan Yayasan Sekolah Cinta Budaya – Chong Wen, serta melaporkan Polda Sumut telah meyalahi prosedur menetapkan Client kami Burhanuddin Siagian sebagai tersangka. Polda Sumut kami gugat untuk mengembalikan barang-barang Client kami yang disita.” demikian di jelaskan Ibeng. 

Baca juga : Mantan Pangdam I/BB Menang Prapid, Yayasan Sekolah Chong Wen Akan Digugat

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tjin/mantan-pangdam-i-bb-menang-prapid-yayasan-sekolah-chong-wen-akan-digugat_58ce13ca7eafbd0645ac56eb 

Penulis :
Tjin Kwang

Foto : Doc. Tjin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun