Saya ingat pernah ada kiriman artikel yang mengatakan bahwa "Tidak ada Kritik yang membangun" karena orang yang dikritik merasakan hal itu sebuah perbuatan yang terasa tidak menyenangkan, turut ikut campur, merasa disalahkan, dinilai kurang baik atau buruk dan dicap gagal.
Saya sendiri tidak setuju dengan hal itu, karena dibutuhkan kedewasaan berfikir dan bertindak dari kedua belah fihak, baik yang mengkritik maupun yang dikritik.
Yang mengkritik memerlukan cara yang luar biasa sebelum melakukan sebuah kritik dan bisa jadi itu menyangkut :
1. Siapa yang akan dikritik
2. Kedudukan
3. Waktu penyampaian
4. Suasana hati yang akan dikritik
5. Masalah penting tidaknya masalah
6. Data-data pendukung
7. Tertulis (pemilihan Tata Bahasa dan susunan kata) dan atau Lisan (prolog, intonasi dalam menyampaikan kritik.)
8. Cara yang dipilih (langsung atau lewat perantara)