katanya merindukan ramadhan,
katanya menantikan keberkahan lailatul qodar,
katanya ingin kembali ke fitri!
tapi kenapa?!
ketika yang dirindukan telah datang kita berpaling menyibukkan diri
tenggelam dalam gebyar duniawi
tapi kenapa?!
saat yang dinantikan mengetuk mengajak bercengkrama
sekaan kita ingkar berlari dengan segala alasan
bilakah mungkin hati kita ini kembali bersih dan suci?!
jika kebahagiaan kita akan romadhon hanya sebatas THR,
jika kerinduan kita akan romadhon hanya sebatas urusan ta'jil, makanan dan baju baru,
bagaimana jasad kita akan diharamkan-NYA masuk neraka?.
jika i'tikaf kita menjadi tidur pulas,
jika tadarrus kita berubah malas,
jika diam kita hanya berburuk sangka dan menyimpan dendam,
lalu bagaimana bisa kita menapaki suasana fitri?.
jika kebaikan tak pernah kita nikmati sebagai kebaikan,
jika keburukan tak pernah kita perbaiki dengan kebaikan,
jika husnudhon kita tak pernah menang dari su'udhon-su'udhon kita,
bagaimana juga kita mampu untuk berbenah diri?.
atau kita akan membiarkan diri hanya sebatas lapar dan dahaga dengan membiarkan romadhon berlalu begitu saja?,
ataukah kita akan berusaha mati-matian untuk menjadi mulia di hadapan siapapun melalui romadhon?,
Allohumma innaKa 'afwun kariim, tuhibbul 'afwa wa'fu 'anna yaa Kariim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H