Peta China & Jiangsu
A. Latar Belakang
Penduduk: 80,5 juta orang, atau 5,75% dari penduduk China, atau 30,2% dari penduduk Indonesi
Ibukota: Nanjing, yang juga dikenal sebagai Nanking, berpenduduk 8,506 juta orang.
Luas daratan: 102.000 km, atau cuma 1,06% dari luas daratan China (9,6 juta km2), atau 79% luas Pulau Jawa.
Daratan itu ditunjang oleh pantai yang menghadap Laut Kuning sepanjang 976 km, atau sekitar 5,4 % dari panjang total garis pantai laut bebas China Daratan yang 18.400 km, di luar panjang garis pantai 6.961 buah pulau besar dan kecil yang berjumlah 13.600 km (Ying Wang dan David G. Aubrey (1987) di Continental Shelf Research, Jilid 7, No. 4: The Characteristics of the China Coastline, hal. 329-349).
Selain Taiwan, Hong Kong SAR (Daerah Pemerintahan Khusus) dan Macau SAR, di antara 31 provinsi dan daerah yang setingkat provinsi di China, Jiangsu adalah salah satu yang terkemuka dalam kemajuan ekonomi dan teknologi untuk kesejahteraan rakyat.
1. Modal utama Jiangsu untuk menjadi provinsi yang terkaya di China:
1.1 Berlimpahnya sumber daya manusia yang unggul dan berbakat:
HDI (Indeks Kemajuan Manusia) (Inaki Permanyer & Jeroen Smits (2019): The Subnational Human Development Database) Jiangsu yang 0,802 (kategori: sangat tinggi) adalah yang tertinggi di antara semua provinsi di China, hanya di bawah kota-kota besar Beijing, Shanghai dan Tianjin.Â
HDI China adalah 0,758 (tinggi) dan Indonesia 0,707 (tinggi) untuk tahun 2018 (UNDP Human Development Report 2019).
 Jakarta: 0,787 (Human Development Index by UN Method, revisi 2018).
1.1.1 penduduk yang inovatif dan berjiwa wiraswasta
Contoh:Â
a. Suning.com (jaringan toko eceran barang-barang khusus; penjualan: USD 38,97 miliar, No. 324 di Fortune Global 500 untuk tahun 2020, perusahaan anak Suning Holdings Group (penjualan: USD 97 miliar).Â
Suning Group adalah perusahaan swasta terbesar kedua setelah Huawei di China untuk tahun 2019 (www.prnewswire.co.uk, 14 September 2020: Suning Group Holdings ranks second on China’s Top 500 Non-State-owned Enterprises List in 2020).
b. Hengli Group: kimia dan tekstil; berpendapatan USD 80,6 miliar; No. 107 di Daftar Fortune Global 500 itu;
c. Shagang Steel Group: berpendapatan USD 36,5 miliar, No. 350;
d. Jiangsu Hengrui Medicine Co., Ltd., yang bernilai pasar USD 69,47 miliar (IDR 981 triliun), berperingkat ke-64 di antara 100 perusahaan yang paling inovatif di dunia di Daftar Forbes The World’s Most Innovative Companies 2018
1.1.2 Jajaran Pemda-nya yang juga  terkenal bersemangat wiraswasta yang tidak ada duanya di China dalam mengembangkan ekonomi perkotaan maupun pedesaan mereka
1.1.3 Kebijakan-kebijakan pemerintah pusat maupun Pemda yang pro-bisnis dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi plus industrialisasi secara besar-besaran
1.1.4 Sesama Pemda di Jiangsu bersaing dengan ketat dan sehat untuk memajukan daerah masing-masing dan memakmurkan rakyat setempatÂ
1.2 Infrastruktur kelas dunia yang berlimpah:Â
1.2.1 panjang jalan kereta api (KA) cepatnya 3,126 km, atau 21 x panjang KA Cepat Jakarta-Bandung yang sedang dibangun, atau melebihi yang Jepang, Spanyol, Perancis atau Jerman;
1.2.2 pelabuhan-pelabuhan laut yang mampu menangani barang curah di atas 1 miliar ton per tahun;
Contoh:Â
a. Pelabuhan Suzhou, dengan 3 lokasi: Changsu, Taicang dan Zhangjiagang, berkapasitas penanganan (throughput) kontener 7 juta TEU Â (Tanjung Priok: 7,5 juta TEU) dan barang curah (semen, batubara dll) sebanyak 500 juta ton, yang akan ditingkatkan menjadi 750 juta ton paling lambat 2030, adalah yang terbesar ke-7 di dunia.
b. Pelabuhan Nantong, yang throughput barang curahnya mencapai 230 juta ton barang curah selama 2018 dan 1,25 juta TEU, terdiri atas 481.000 TEU yang diterima dan 772.600 TEU yang dikirimkan, selama 2018. Pelabuhan ini punya rute ke lebih dari 100 buah negeri dan wilayah di dunia.
Pelabuhan ini mencakup daerah Tongzhou Wan yang sedang dikembangkan untum mencapai kapasitas 15 juta TEU per tahun paling lambat 2035 (www.seatrade-maritime.com, 10 Juli 2019: Nantong to build New Port Area for container handling expansion).Â
Sebagai pembanding, throughput Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, akan dinaikkan menjadi 12 juta TEU per tahun (www.bisnis.tempo.com, 6 Oktober 2019: Menhub: Kpasitas Bongkar Muat Pelabuhan Priok bisa12 juta TEUs).
c. Pelabuhan Shanghai, tetangga Jiangsu dan juga gerbang ekspor & impor Jiangsu, adalah yang terbesar di dunia dengan throughput kontener di atas 40 juta TEU dan barang curah 700 juta ton barang per tahun.
1.2.3 Panjang jalan tolnya 4,710 km, atau 2,3 x panjang jalan tol di Indonesia
1.3 Berlimpahnya PMA langsung:
Ada 59.308 buah PMA langsung, atau 6,64% dari total 593.276 buah PMA langsung di China dari Asia, AS, Eropa dll per akhir 2018 saja, dengan jumlah nilai investasi USD 463,9 miliar, atau 14,43% dari nilai total USD 3,214 triliun PMA langsung di China (www.stats.gov.china: China Statistical Yearbook 2019).Â
Sebagai pembanding, PMA langsung di Indonesia sd akhir 2019 berjumlah 25.919 buah (www.kumparan.com, 28 Januari 2020: Ada 25.919 Perusahaan Asing, BKPM Targetkan Satu Persennya Masuk Bursa) dengan jumlah investasi USD 232 miliar (FDI stock) (www.santandertrade.com), atau 1/2 dari jumlah nilai PMA langsung di Jiangsu yang tercatat per akhir 2018 saja.
Contoh:Â
Selama 2018 saja, Jiangsu mendapatkan 3.348 buah PMA langsung (FDI) yang baru dengan rencana investasi USD 60,5 miliar dan realisasi investasi  USD 25,6 miliar (manufaktur: 43,7%; jasa: 50,1%; lain-lain: 6,2%) (www.china-jiangsu.org). Indonesia USD 20,52 miliar (www.santandertrade.com)
Angka 3.348 itu merupakan 5,53% dari 60.533 buah FDI yang baru di seluruh China dan angka realisasi USD 25,6 miliar itu merupakan sekitar 19% dari USD 135 miliar realisasi FDI di seluruh China selama tahun yang sama (www.beltandroad.ventures.com, 24 Februari 2019: Foreign investment into China in 2018: 3 Key Points), atau 6,57 X yang Indonesia dapatkan.
1.5 Ekspor yang berkontribusi besar pada GRP/GDP
Contoh: Selama 2019, Jiangsu mengekspor barang senilai USD 397 miliar dan mengimpor senilai USD 235 miliar, yang berarti surplus dagang internasional sebesar USD 162 miliar, atau 10,52% ke GRP/GDP-nya yang USD 1,539 triliun. Indonesia menderita defisit dagang sebesar USD 3,19 miliar, atau 0,285% dari GDP USD 1,119 triliun selama periode yang sama.
Catatan:Â
a. GRP/GDP terdiri atas Konsumsi+Belanja Pemerintah + Investasi + (ekspor-impor)
b. Tanpa surplus dagang itu, pendapatan per penduduk Jiangsu akan turun sebesar 10,52% (USD 1.936= IDR 28,551 juta), atau turun dari USD 18.400 menjadi USD 16.464.Â
2. Selain memakmurkan rakyat dan para investor lokal maupun asing, Pemda Provinsi Jiangsu dan Pemda-Pemda di bawahnya gencar memajukan ekonomi hijau (green economy) yang menjadikan Jiangsu menonjol di antara provinsi yang lain.Â
2.1 Semua langkah green economy itu menjadikan Jiangsu menarik semakin banyak investor lokal maupun asing, antara lain dari Uni Eropa (UE). Per 16 Oktober 2020, 8.398 buah perusahaan besar maupun kecil dari UE telah beroperasi di sana. UE adalah mitra dagang terbesar dan sumber kedua terbesar PMA untuk Jiangsu dan tempat tujuan investasi pihak Jiangsu yang terbesar ketiga (www.moneybuzzeropa.com, 16 Oktober 2020: Over 8,000 European companies settled in east China's Jiangsu Province). Kata "settled" berarti "telah menetap" yang menunjukkan bahwa mereka "betah" beroperasi di Jiangsu!!!
Karena itu, tidak heran  Jiangsu memiliki Kantor Ekonomi dan Perdagangan sendiri untuk Eropa, yang terletak di Dusseldorf, Jerman, dan kantor-kantor perwakilan di Perancis, Inggeris Raya, Belanda, Swedia dan Russia.
Selain itu, sejak 2007, Jiangsu sudah membentuk Singapore-Jiangsu Cooperation Council (Majelis Kerjasama Singapura-Jiangsu) yang mendorong dan memfasilitasi investasi Singapura di Jiangsu.Â
2.2 Contoh Kerja Keras Pemda dan Perhatian serta Dukungan Pemerintah Pusat China:Â
Kota Taicang:
2.2.1 luasnya sekitar 81.000 hektar, di bawah wewenang Kota Suzhou atas nama Pemerintah Provinsi Jiangsu;
2.2.2 sekitar 615-645 tahun lalu, adalah tempat awal keberangkatan 7 ekspedisi samudera yang terbesar di dunia di luar Perang Dunia I dan II, di masa pemerintahan Kaisar Yunglo dari Dinasti Ming, Â dengan armada sampai 317 buah kapal besar dan kecil yang dipimpin oleh Laksamana Zheng Ho yang termasyur itu ke Asia Tenggara (yang mencakup Indonesia: Semarang, Palembang dll), Asia Selatan, sejumlah negeri di Timur Tengah dan Afrika Timur (tahun 1405-1433);
2.2.3 berpenduduk sekitar 1,03 juta orang, terletak sekitar 42 km di arah barat laut Shanghai;
2.2.4 dikenal juga sebagai kota Jerman di China karena  lebih dari 280 buah perusahaan Jerman, umumnya kelas tengah, beroperasi di sana di berbagai sektor: otomotif, pembuatan mesin, pakaian, makanan, elektronik, energi dll. (www.germancentretaicang.com: Taicang--the perfect location and conditions for Firms ("GC Taicang").Â
Contoh: Kern-Liebers Taicang Co., produsen komponen otomotif, Â yang merupakan perusahaan Jerman pertama yang didirikan di sana pada 1993 [sekarang 100% PMA (www.jiangsu.chinadaily.com, 2 Juli 2020: Taicang ushers in new era of high-speed rail]; Mahle Electric Drives, produsen mesin penggerak listrik (www.economictimes.indiatimes.com, 19 Agustus 2020: European Companies to expand Business in China, not succumb to US pressure).
2.3 Sejumlah Hasil Kerja Keras Pemda Taicang dan Perhatian Pemerintah Pusat China
2.3.1 Menurut GC Taicang, karena dukungan Pemda Taicang-lah semua perusahaan Jerman itu datang dan beroeprasi di sana. Dukungan pemerintah pusat China juga terlihat melalui kedatangan delegasi-delegasi secara teratur dari Beijing. Perhatian pada tingkat tertinggi di pemerintahan itu berperan dalam upaya Pemda Taicang memperkuat peran kepemimpinannya dalam hal kerja sama dan pengembangan ekonomi internasional.
2.3.2 Per akhir 2017 saja, sudah lebih dari 1.200 perusahaan beroperasi di sana, yang mencakup lebih dari 600 buah PMA di Kawasan Pengembangan Ekonomi Taicang, yang luasnya sekitar 8,100 hektar.Â
2.3.3 Jalan-jalan raya yang bagus menghubungkannya dengan Shanghai dan Suzhou.
2.3.4 Tersedia juga Jalur 11 MRT/Metro dan kereta api (KA) cepat ke Shanghai.
2.3.5 Mendapatkan banyak gelar tingkat nasional, antara lain:
Kota Paling Bahagia di China, Kota Ekologi Nasional, Kota Kesehatan Nasional, Kota Taman Nasional, Kota Efisien Air Nasional, Kota Teladan Lingkungan Pemukiman Nasional, Kota Teladan Perlindungan Lingkungan Nasional, Kota Usia Panjang China, Kota Wisata Istimewa China, Kota Paling Peduli Kehidupan China dll
2.4 Untuk mempereat hubungan itu, UE telah membiayai penelitian green economy di kawasan-kawasan industr di sana dan pada 2019 Â terbitlah sebuah laporan internasional yang versi bahasa Inggerisnya berjudul "Green Transformation of Industrial Parks in China's Jiangsu Province: A Synthesys Report" ("PAGE 2019"), sebagai bagian dari Kemitraan Tindakan terhadap Ekonomi Hijau (PAGE), Â yaitu salah satu prakarsa oleh UN Environment (Program Lingkungan Perseriakatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Buruh Sedunia (ILO), UNDP (Porgram Pembangunan PBB), UNIDO (Organisasi Pengembangan Industri PBB) dan Institut Pelatihan dan Penelitian PBB (UNTAR). Laporan itu menilai kemajuan dan tantangan yang dihadapi oleh Jiangsu, berikut aneka ragam kebijakan dan langkah Pemda dan pemerintah pusat dalam mendorong terus industrialisasi dan globalisasinya sambil melestarikan dan menghijaukan lingkungan melalui green economy.Â
Catatan: walaupun penelitian dan laporan itu didanai oleh UE tetapi pandangan-pandangan yang diungkapkan di laporan itu sama sekali tidak boleh dianggap mewakili UE karena bertujuan menjadikan Jiangsu sebagai salah satu teladan yang terkemuka pengembangan green economy di dunia.
2.5 Indeks Kemajuan Manusia (HDI) Jiangsu untuk tahun 2018 adalah 0,802, tertinggi di antara semua provinsi, hanya di bawah kota-kota Besar Beijing, Shanghai dan Tianjin. Lihat grafik di bawah ini.
HDI adalah angka statistik yang dipakai sejak 1990 oleh UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk mengukur kesehatan (yang mencakup harapan hidup), pendidikan (angka melek huruf, rasio partisipasi di berbagai tingkat pendidikan formal dan rasio kehadiran bersih di lembaga pendidikan formal) dan pendapatan rata-rata penduduk [berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB); GNI] sebuah negeri dan juga provinsi, kota atau wilayah.Â
Namun, HDI tidak mencakup ketimpangan pendapatan, pengeluaran maupun kekayaan penduduk yang bersangkutan. Untuk itu, UNDP menerapkan IHDI (Inequality-adjusted Human Development Index). Penjelasannya ada di bawah ini.
Ada empat tingkat HDI:Â
a. rendah: 0,350-0,549; b. sedang: 0,550-0,699; c. tinggi: 0,700-799; dan d. Sangat tinggi: 0,800-1,000.
Pada 2019, UNDP, Â Lembaga Perencanaan Pembangunan China di Universitas Tsinghua dan Pusat Informasi Negara China secara bersama-sama melakukan penelitian tentang HDI dan IHDI di China. Lalu, mereka menerbitkan sebuah laporan yang versi bahasa Inggerisnya berjudul National Human Development Report Special Edition 2019 ("China HDI 2019") untuk mengukur HDI dan IHDI China. Versi itu adalah hasil penerjemahan oleh China Translation & Publishing House yang ada di bawah China Publishing Group Corp.
Di laporan itu, HDI Jiangsu adalah 0,800, yang berarti sangat tinggi, di atas HDI nasional China yang yang 0,752 dan Indonesia yang 0,702. HDI Jiangsu menunjukkan tingkat harapan hidup, kesehatan, pendidikan dan pendapatan rata-rata di atas yang dialami oleh semua provinsi lain di China.
HDI Jiangsu itu setara dengan yang Kepulauan Seychelles, atau berperingkat ke-62 di dunia. Peringkat ke-1 HDI di dunia (0,954) dipegang oleh Norwegia, ke-5 (0,939) oleh Hong Kong SAR, ke-9 (0,0,935) oleh Singapura, ke-15 (0,920) oleh AS, ke-19 (0,915) oleh Jepang.
Sangat Sulit dan Lama untuk naikkan HDI sebuah Negeri
Contoh: menurut China HDI 2019:3, China adalah satu-satunya negeri di dunia yang berhasil lompat dari tingkat rendah, yaitu 0,410 pada 1978, ke tingkat tinggi, yaitu 0,752 pada 2017, sejak UNDP menganalisa HDI sedunia pada 1990. Itu berarti China, yang telah bekerja sangat keras selama 42 tahun belakangan ini, perlu 39 tahun untuk melakukan lompatan sebesar 0,342 saja!!!Â
Sebagai pembanding, HDI Indonesia pada 1980 adalah 0,474 dan pada laporan HDI 2019, yang merupakan hasil analisa selama tahun 2018, angka itu naik menjadi 0,702. Itu berarti Indonesia sudah menghabiskan waktu 37 tahun untuk naikkan HDI sebesar 0,228!!!
2.6 Indeks Kemajuan Manusia yang Disesuaikan dengan Ketimpangan Pendapatan (IHDI)
IHDI Jiangsu adalah 0,748, di atas yang Provinsi-Provinsi Yunnan (0,623), Sichuan (0,671) dan 11 provinsi lainnya, tetapi di bawah yang Shaanxi, Hebei dan 6 provinsi lainnya.Â
Semakin tinggi IHDI semakin rendahlah ketimpangan pendapatan rata-rata secara statistik di antara penduduk provinsi yang bersangkutan. Jadi, ketimpangan pendapatan di Jiangsu secara statistik lebih rendah daripada ketimpangan pendapatan di 13 provinsi lainnya, tetapi lebih tinggi daripada yang ada di 8 provinsi lainnya.
Ketimpangan pendapatan di antara penduduk, yang biasa disebut sebagai koefisien Gini, di sebuah provinsi, kota maupun negeri mempengaruhi usia, kesehatan dan pendapatan mereka masing-masing.
B. Ringkasan Informasi dan Data Utama:
1. Jiangsu membantu terbentuknya "Keajaiban China" dengan:
1.1 SDM seperti yang disebut di atas;
1.2 Pemda dan jajarannya yang inovatif dan bersemangat wiraswasta;
1.3 Melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) secara berkelanjutan, konsisten dan tekun, standar industrinya sudah naik kelas dari industri ringan dan primer menjadi industri teknologi tinggi (hitech).
1.3.1 Nilai dan ekspor produk industri hitechnya masing-masing menyumbang sekitar 79,5% (USD 1,011 miliar) dan 14,62% (USD 186 miliar) ke GDP Jiangsu selama 2017 saja yang USD 1,272 triliun.
1.3.2 Industri teknologi tinggi dan pendukungnya tersebar di banyak kawasan pengembangan industri: 46 tingkat nasional (8,33% dari jumlah yang ada di China, 552) dan 112 yang tingkat provinsi (4,75% dari total yang ada di China, 2.536 per akhir Juni 2018 Â (PAGE 2019:18), terbanyak di China (www.china.jiangsu.org].
1.3.2.1 Di antara 46 kawasan tingkat nasional itu, ada 26 buah Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi dan 17 Kawasan Pengembangan Teknologi Tinggi.
1.3.2.2 Empat puluh tiga (43) di antara 46 kawasan tingkat nasional itu terletak di Jiangsu Bagian Selatan.Â
1.3.2.3 Sekitar 70% di antara 46 kawasan industri tingkat nasional itu dibangun sebelum tahun 1995 dan masing-masing memiliki luas sekitar 10,000 Luas itu belum mencakup luas hektar, yang berarti bawah luas total 46 kawasan industri itu minimum 488.800 hektar karena luas Suzhou Industrial Park (SIP) saja 28.800 hektar. Luas itu belum mencakup luas 112 kawasan industri tingkat provinsi.
Angka-angka itu menunjukkan sebagian dari rencana jangka panjang dan berkelanjutan Jiangsu yang didukung oleh  pemerintah pusat China.
Sebagai pembanding, ada 121 kawasan industri di Indonesia per 12 Oktober 2020 dengan luas total lahan sekitar 36.000 hektar (www.economy.okezone.com, 12 Oktober 2020: Jumlah Kawasan Industri naik 51%, terbanyak di luar Jawa), atau cuma  1,24 X luas SIP.
1.3.3 Secara rata-rata, 46 kawasan pembangunan tingkat nasional itu berkontribusi USD 9 miliar per tahun ke GDP/GRP Jiangsu. Yang terbesar adalah Suzhou Industrial Park, yang luasnya 28.800 hektar. Tentang selebihnya, silakan baca Nomor 3 di bawah ini.
1.3.4 Menurut PAGE 2019: 18-19, di 46 kawasan itu, ada 5 sektor yang terbesar:
(i) Manufaktur peralatan: 17%
(ii) Pembangkitan dan pemasokan listrik dan energi panas: 12%, yang mencakup enegri terbarukan
(iii) Manufaktur peralatan komputer dan komunikasi lain: 11%
(iv) Â Manufaktur farmasi: 10%; dan
(v) Manufaktur mobil: 8%.
1.4 Kemajuan cepat ekonomi Jiangsu sebagian besar ditopang oleh  jajaran Pemda Jiangsu. Contoh: mereka secara nyata memajukan industrialisasi pedesaan dan kecamatan melalui konsep yang terkenal sebagai "Model Jiangsu Selatan" (Yuan Wang, Jasper Van Vliet, Pu Lijie & Peter H. Verburg (Juli 2019): Modelling different urban trajectories and their trade-offs with food production in Jiangsu).
1.5 Infrastruktur kelas dunia menurunkan biaya kegiatan ekonomi, sosial, wisata dll:
1.6 Â Diperkuat oleh:
1.6.1 Â 145 buah pusat riset dan pengembangan (R&D) tingkat nasional;
1.6.2 Â 142 buah universitas dan perguruan tinggi lain; jumlah mahasiswa 2 juta orang per akhir 2018 saja;
1.7 Wuxi dan Zhangzhou (atau Changzhou), 2 di antara 10 kota terkaya di China, dianggap sebagai bagian dari tempat lahir industrialisasi modern di China. (www.china-briefing.com, 29 Agustus 2014: Wuxi, the Birthplace of China's Modern Industry, & Shi, Henry X (2014:65): Entrepreneurship in Family Business: Cases from China)
2. Tiga di antara hasil utama industrialisasi & globalisasi Jiangsu:
2.1 Â Nilai ekspor dan impor: (i) 2018: USD 664 miliar, atau 1,8 X yang Indonesia (USD368,72 miliar); (ii) 2019: Ekspor USD 397 miliar & impor USD 235 miliar, total USD 632 miliar, atau 13,8% dari total ekspor dan impor China selama tahun yang sama (www.chinadaily.com, 19 Januari 2020: China's Jiangsu province reports $632b in Foreign Trade in 2019).
2.1.1 USD 632 miliar itu adalah 1,86 X Â yang Indonesia (USD 338,958 miliar) (www.statistik.kemendag.go.id).
2.3 Jiangsu mempunyai 4 di antara 10 kota yang terkaya dalam pendapatan per penduduk di China (IDR 151 juta): Wuxi (IDR 397 juta), Suzhou (IDR 387 juta), Nanjing (IDR 359,2 juta) Â dan Zhangzhou (IDR 338,3 juta).
3.1 kawasan contoh pertama China untuk inovasi lengkap pembukaan penuh ekonomi China;
3.2 seluas 28.800 hektar, kawasan industri yang terluas ketiga di dunia sesudah Jubail (108.000 hektar, Arab Saudi) dan Industrial Heartland (51,000 hektar) di Alberta, Kanada;
3.3 Â 8.000 hektar di antaranya dikelola oleh China-Singapore Suzhou Industrial Park Development (CSSD) Group, hasil kerja sama antara pemerintah China dan pemerintah Singapura (ww.straitstimes.com.sg, 25 Oktober 2014: Suzhou Industrial Park: 10 Things to know about the China-Singapore project).
3.4 Per 25 Oktober 2014, sekitar 25.000 buah PMA dan perusahaan lokal yang besar beroperasi di SIP, mayoritasnya adalah eksportir, antara lain 86 buah perusahaan yang terbesar di dunia menurut Fortune Global 500: Microsoft, Honeywell, Siemens, Panasonic dll.Â
3.5 SIP menghasilkan sekitar 14% (IDR 365,3 triliun) dari GRP kota Suzhou yang IDR 2.595 triliun selama 2019. SIP menjadikan GRP Suzhou naik 100% dalam 10 tahun pertama (www.scmp.com, 15 September 2019: Trade war and economic slowdown leave giant Chinese industrial estate scrambling to keep foreign companies).Â
3.6 SIP menjadi kota industri dengan penduduk berjumlah sekitar 1,3 juta orang, setara dengan penduduk Kota Dallas, Texas, AS.Â
3.7 Selama 25 tahun beroperasi, jumlah realisasi FDI di CSSD mencapai USD 31,5 Â miliar (IDR 440 triliun), menghasilkan pajak sekitar IDR 1,8 K dengan nilai ekspor dan impor di atas IDR 15 K (www.xinhuanet.com, 12 April 2019: China -Singapore Suzhou Industrial Park attracts 5,000 foreign funded enterprises).
3.8 Pengelola CSSD (8.000 hektar) sudah go public di Bursa Efek Shanghai dengan nama China-Singapore Suzhou Industrial Park Development Co.,Ltd (www.sipac.gov.cn). Laba bersihnya selama 2019 adalah IDR 2,41 triliun (ww.reuters, 15 April 2020: BRIEF-China Singapore Industrial Development's 2019 net profit up 10.8% Y/Y).
4. Jumlah pengeluaran R&D di Jiangsu: USD 40,27 miliar (IDR 594 triliun), 2,72% dari GRP
(www.china.org.cn, 15 Januari 2020: China's Jiangsu sees GDP up 6.4 pct in 2019), atau 12X yang Indonesia (UNESCO Institute for Statistics, R&D Magazine, Februari 2019).
5. Sejak 2013, GRP Jiangsu naik rata-rata 7% per tahun, 2% di atas kenaikan rata-rata GDP Indonesia.
6. Nilai penanaman modal asing langsung (FDI) USD 22,3 miliar di Jiangsu selama 2018 saja, setara dengan yang didapatkan oleh Indonesia.
7. Komposisi industri Jiangsu:
Primer: 4,5%
Sekunder: 44,5%
Tersier: 51%
 a. Industri primer mencakup pertanian, perkebunan, penambangan dan penggalian yang menghasilkan bahan mentah.Â
b. Di negeri-negeri miskin dan yang sedang berkembang, seperti Indonesia, biasanya industri primer berkontribusi besar pada GDP mereka karena industry sekunder dan tersiernya belum maju.Â
c. Industri sekunder adalah istilah teknis untuk sektor manufaktur dan tersier adalah jasa.
d. Industri sekunder dan tersier menghasilkan nilai tambah dari sedang sampai tinggi.
e. Industri tersier mencakup jasa pendidikan, wisata, perdagangan, angkut barang dan orang, pembiayaan dll.
Contoh: Suning.com (jaringan toko eceran barang-barang khusus; penjualan: USD 38,97 miliar, No. 324 di Fortune Global 500 untuk tahun 2020, perusahaan anak Suning Holdings Group (penjualan: USD 97 miliar). Suning Group adalah perusahaan swasta terbesar kedua setelah Huawei di China untuk tahun 2019 (www.prnewswire.co.uk, 14 September 2020: Suning Group Holdings ranks second on China’s Top 500 Non-State-owned Enterprises List in 2020).
f. Kontribusi industri sekunder yang 44,5% ke GRP/GDP Jiangsu menunjukkan bahwa Jiangsu membuat banyak sekali barang, terutama untuk ekspor, yang terlihat dari besarnya nilai ekspor dan impornya. Contoh: Hengli Group (kimia dan tekstil; No. 107 di Daftar Fortune Global 500 itu) Â dan Shagang Steel Group (No. 350) masing-masing berpenjualan USD 80,6 miliar dan USD 36,5 miliar selama 2019 saja.
g. Rasio industri tersier di Jiangsu akan terus naik karena pemerintah nasional China mendukung kenaikan konsumsi barang dan jasa dalam negeri.Â
h. Sudah sejak awal 1990-an, Jiangsu sebenarnya sudah mengembangkan industri tingkat kuaterner (keempat), yaitu industri yang berbahan pengetahuan (knowledge-based), misalnya R&D sains, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), farmasi dll.Â
Contoh: Â Jiangsu Hengrui Medicine Co., Ltd.;
(ii) WuXi Apptec, dengan nilai pasar terbesar kedua (USD 37,85 miliar) di bidang R&D farmasi dan sejenisnya.
7.1 Sebagai pembanding, komposisi industri Indonesia: 12,7 primer, 19,7% sekunder dan 67,6% tersier. (sumber: www.kemenperin.go.id, 5 Agustus 2020: Tumbuh Positif, Industri Kontributor Terbesar Ekonomi hingga 19%; diolah)
9. Jumlah perusahaan teknologi tinggi: 24.000, naik 6.000 dari angka 2018.
10. Pertumbuhan unsur-unsur penting GRP Jiangsu dari tahun 2018 ke 2019:
10.1 Jasa usaha: 9,4%
10.2 Â Jasa perangkat lunak dan teknologi informasi: 18,8%
10.3 Â Jasa internet dan yang terkait: 23,4%
11. Semangat wiraswasta dan kebijakan pemerintah berperan besar dalam kemajuan Jiangsu.
12. Delapan puluh enam (86) perusahaan dari Jiangsu masuk 500 Perusahaan Swasta Terbesar China 2018.
13. Nilai tambah industri jasa menyumbang 51% ke GRP/GDP Jiangsu tahun 2018.
14. Di China, Wuxi adalah kota dengan pendapatan per penduduk yang tertinggi ke-2 setelah Shenzhen (IDR 440,3 juta), Suzhou ke-3, Nanjing ke-6 dan Zhangzhou ke-10. Jumlah Penduduk (dalam juta orang): Wuxi 6,574, Suzhou 6,703, Nanjing 8,506 dan Zhangzhou 3,499.
14.1 Hampir setiap 3 orang penduduknya punya satu mobil karena jumlah mobilnya hampir 2 juta per akhir 2019;
14.2 Jalan-jalan raya di pusat kota tidak mengalami kemacetan karena, per akhir 2019, semua kendaraan dan infrastruktur perempatan jalan dan infrastruktur sudah dilengkapi teknologi LTE, Â yang terhubung secara nirkabel dengan semua kendaraan melalui Internet of Things (IoT), salah satu buah kerja sama Audi, China Mobile dan Huawei.
14.3 Audi membawa teknologi informasi lampu lalu-lintasnya sehingga mobil-mobil dapat berkomunkasi dengan semua perempatan jalan untuk tahu apakah lampu lalu-lintas akan berganti!!! Â
Sejumlah daerah di Wuxi juga telah dijadikan tempat uji mobil otonom (tanpa pengemudi)Â
14.4 David Blair melaporkan (www.chinadaily.com.cn, 16 November 2019: Industrial progress creates moderate prosperity) :
(i) Kota-kota Wuxi, Nanjing dan Taichang memiliki taman-taman dan sistem transportasi kota yang bagus sekali
(ii) Para penduduk dan pemimpin kota maupun provinsi mengutamakan produktivitas ekonomi melalui peningkatan standar industri, perlindungan lingkungan dan kesejahteraan penduduk;
(iii) Dll.
15.Pendapatan (GDP; GRP) nominal per penduduk Jiangsu selama 2019 adalah IDR 273 juta (USD 18.400), atau 1,8 X GDP per penduduk China, yang tertinggi di antara semua provinsi China.
16. Pendapatan per penduduk Jiangsu itu:
- 8,6 X yang India (USD 2.104),
- Â 6,78 X yang Vietnam (2.715),
- Â 4,5 X yang Indonesia (4.136),
- Â 2,35 X yang Thailand (7.808),
- Â 1,6 X yang Russia (11.585) atau Malaysia (11.415)
17.1 di atas yang Spanyol (USD 38.143);
17.2 Â setara yang Israel (USD 39.000);
17.3 hanya 12% di bawah yang Jepang (USD 41.637); atau
17.4 Â hanya 13,5% di bawah yang Inggeris Raya (USD 44.288).
19. Untuk tahun 2019, di antara semua negeri di dunia, GRP nominal Jiangsu itu nomor (#) 13 dan di atas:
19.1 GDP Spanyol (#14; USD 1,394 T; IDR 20,56 K),
19.2 Australia (#15; USD 1,392 T; IDR 20,5 K;
19.3 Meksiko (#16; USD 1,258 T; IDR 1,85 K);
19.4 GDP Indonesia (#17; USD 1,119 T; IDR 15,83 K)
20.1 Hampir setara Korea Selatan (#10; USD 1,586 T);
20.2 di atas Russia (#12; USD 1,464 T);
20.3 Brazil (#13; USD 1,367 T; #9 untuk 2019); atau
20.4 Australia (#14; USD 1,334 T).
a. GRP dan GDP per penduduk tidak menunjukkan meratanya pendapatan penduduk kecuali kalau koefisien Gini-nya menurut pendapatan adalah nol.Â
b. Koefisien itu dipakai untuk menunjukkan berapa besar ketimpangan pendapatan, pengeluaran dan kekayaan di antara penduduk sebuah negeri, negeri bagian, provinsi, kota atau wilayah.Â
c. Pendapatan median per penduduk lebih sering dipakai untuk mengukur pendapatan per penduduk. Pendapatan median per penduduk adalah angka statistik yang menunjukkan bahwa 50% penduduk yang bersangkutan berpendapatan di bawah angka itu dan 50% selebihnya berpendapatan di atasnya.Â
21. Dll
(TST)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H