Pemerintah Shanghai terkenal sangat agresif. Misalnya, mereka berhasil menarik TESLA, pabrik mobil listrik terbesar di dunia yang berasal dari AS, untuk berinvestasi total USD 5 miliar: pada 17 Oktober 2018, Pemda Shanghai menjual hak pakai tanah industri senilai sekitar IDR 2,2 triliun saja seluas 86,4885 hektar (864.885 m2) selama 50 tahun.
Harga itu adalah diskon 50% dari harga pasaran tanah di sekitarnya. Uang itu juga hasil pinjaman awal dari perbankan China senilai IDR 5 triliun pada 2018!!!
Jadi, Tesla "dimodalin" habis-habisan oleh pemerintah pusat China dan Pemda Shanghai karena mobil listrik buatan Tesla adalah yang terbaik di dunia sampai saat ini dan pemerintah pusat China sudah targetkan bahwa per tahun 2025, 25% (naik dari 20%), atau antara 6 dan 7 juta unit, dari semua mobil yang diproduksi di China (sekitar 27-28 juta per tahun), harus mobil listrik.
Selain itu, bank-bank raksasa milik pemerintah pusat China: ICBC, CCB dan ABC dan milik Pemda Shanghai: Shanghai Pudong Development Bank (SPDB) memberikan pinjaman dengan suku bunga "istimewa" sampai dengan USD 1,61 miliar (IDR 24 triliun), dengan 80% di antaranya beragunan dan sisanya tanpa agunan dan merupakan kredit yang bisa digulirkan berulang-ulang.
Suku bunga untuk kredit beragunan itu adalah sekitar 4,24% per tahun, atau 0,76% di bawah suku bunga perbankan untuk nasabah kakap di China yang sekitar 5% per tahun pada 2019 (scmp.com:" Tesla gets preferential rates on USD 1.61 billion of loans from Chinese banks ....").
Pabrik Tesla di Shanghai itu 100% PMA dan milik Tesla Motors Hong Kong, perusahaan anak Tesla Corp. Sekarang sudah mulai produksi.
Semoga bermanfaat. Silakan share dengan semua teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H