kekuatan pesona yang membuatnya hanyut
ke kedalaman telaga di kening perempuan itu
kemudian, saat semua harapan berbiak dengan sempurna
maka senja tak lagi berarti juga malam tak lagi jadi mimpi menakutkan
sebab penyair itu telah menemukan sepasang matahari dan sebuah telaga
di kening perempuan dengan kerudung rambutnya yang wangi
matahari yang bilah sinar-sinarnya menjadi ribuan kunag-kunang di negeri tanpa cahaya
telaga di keningnya adalah mata air abadi tempat anak-anak dan segenap bunga-bunga
melepas dahaga dan membasuh lelahnya.
(matahari dan telaga di keningmu, perempuanku, menjadikan penyair ini menata kembali biografinya,
 meninggalkan dunianya yang murung untuk mendekap dan mengecup rambut dan keningmu berulang-ulang. Berulang-ulang!)