Waktu dalam konsep Al Qur'an adalah ibadah. Ibadah yang dimaksud adalah ibadah dalam arti yang luas yang berpaut dengan Khalik maupun sesama manusia.Â
Pesan Nabi Muhamad: "Jadilah engkau di dunia ini seperti seorang musafir atau bahkan seorang pengembara. Apabila engkau telah memasuki waktu sore, janganlah menanti datangnya pagi. Dan jikalau engkau telah memasuki waktu pagi janganlah menanti datangnya waktu sore. Ambillah waktu sehatmu untuk bekal waktu sakitmu dan hidupmu untuk bekal waktumu (H.R. Bukhary).
Semua pandangan di atas mengisyaratkan satu hal yang sama yaitu: supaya kita menghikmat waktu!
Bergantinya tahun harus dipandang sebagai sebuah proses kesadaran sejarah. Kesadaran yang menuntut kita untuk mempelajari masa lalu, berbuat terbaik dan lebih baik dibanding tahun lalu untuk tanggung jawab membentuk dan merekonstruksi sejarah masa depan.Â
Kesadaran sejarah adalah kesadaran untuk melihat dan berani untuk mulat sarira hangrasa wani; instropeksi diri, Berani menengok masa lalu, berani menengok segala kesalahan dan kebodohan masa lalu, berani belajar dari sejarah untuk kemudian dijadikan bekal dalam mencetak sejarah masa kini dan masa depan.Â
Pramoedya Ananta Toer telah mengingatkan bahwa keengganan dan kemalasan berguru pada sejarah bisa melemparkan kita pada keranjang sampah peradaban.
Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2021 dan untuk menapakinya diperlukan adanya kesadaran sejarah. Kesadaran untuk sanggup belajar dari catatan perjalanan sebelumnya.Â
Dengan kata lain, harus ada keberanian untuk mengoreksi perjalanan sejarah hidup yang pernah dilalui, karena seperti pernah dikatakan oleh Socrates bahwa hidup yang tidak pernah dikoreksi sesungguhnya tidak pernah layak untuk diteruskan!