maka, jadilah kau penunggu kota seperti duyung penjaga pantai
takdir akan menjadikanmu dicintai berkali-kali, tak boleh engkau berpikir tentang tresna
 apalagi cemburu sebab engkau tak diperbolehkan memilih keberuntungan atau kutukan.
segalanya akan engkau tulis di atas ranjang-ranjang bermahkota
tak pernah berupa syair cinta, namun selalu rintih lirih mengerang
kabut kenangan, ranjang kayu dan serpihan kelambu masa lalu
lihatlah telapak tanganmu, perempuan
garis tangamnu tak dibolehkan menuliskan segala kesedihan dan sakit hati
engkau hanya akan dipinang oleh waktu
 : tubuhmu yang bergelombang adalah sejarah perang