belum juga kutemu sebuah taman.
sampai entah di kelokan keberapa
kutemu mayatku terendam dalam parit
mengelupas putih coklat kekuningan tanpa bola mata
mirip biji manggis membusuk
aku tersedu tanpa bola mata
orang-orang bergumam dan mengusung mayatku
menuju sebuah taman yang pohon-pohonnya
bersarang burung-burung hitam dengan sepasang mata
lapar menjilati mayatku yang makin mengelupas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H