kuseret lagi tubuh berjalan tanpa sepatu
telapak-telapak kaki melebar dan menebal
ditumbuhi cendawan dan lumut serupa adonan kue.
sebenarnya aku ingin berjalan gontai sambil berkhayal
nongkrong di amben sebuah warung di pinggir sawah
atau sudut bulakan menghembus kretek nyruput secangkir kopi
sembari menghikmati aroma keringat ketiak perawan gemuk penunggunya
namun jari-jari kakiku melompat serupa katak memburu bayang-bayang kota
yang mengabur lantas tenggelam dalam candik ala yang larut dalam semangkuk darah
aspal jalan tambah hitam. tapak kakiku membiru
menebal jadi cendawan dan lumut.jalan tanpa ujung