Melalui penderitaan ini mereka menghayati kehidupan, menempa kesabaran dan ketabahan, menumbuhkan daya hidup, meneguhkan sikap sipritual, sekaligus mengembangkan sikap humanitas terhadap sesama.
Para pengelana itu tidak takut pada penderitaan, justru dari penderitaan itu mereka membuka dan mengembangkan dirinya seluas mungkin, seperti apa yang dikatakan oleh Aristoteles bahwa bila manusia ingin mengembangkan dirinya maka ada lima jalan yang bisa ditempuh yaitu melalui jalan religi, jalan pengetahuan, jalan kesenian, jalan filsafat dan, yang terakhir: jalan penderitaan.
Akhirnya, berbahagialah mereka yang sudi mengikhlaskan dirinya menjadi seorang pengelana. Seorang petualang yang tak hanya mengelana dalam fisik, namun jiwa dan intelektualitasnya pun mengembara jauh menjelajah ke setiap kemungkinan-kemungkinan.
*)Penulis adalah sastrawan yang tinggal di Ngawi. Salah satu
buku puisinya “ Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak”
meraih salah satu lima buku puisi terbaik versi Hari Puisi Indonesia (HPI) 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H