Mohon tunggu...
Prinz Tiyo
Prinz Tiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - I just don't like the odds.

I just don't like the odds.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajaran Bahasa Daerah Lain di dalam Kurikulum Pendidikan Nasional

18 Maret 2019   21:35 Diperbarui: 18 Maret 2019   21:45 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Indonesia sangat beruntung dengan adanya bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional. Namun demikian keuntungan ini tidak boleh menutup kemungkinan adanya penularan bahasa-bahasa daerah.

Manfaat pembelajaran bahasa-bahasa daerah bagi peserta didik tidak sebatas sebagai bahasa pengantar sesuai dengan tempat peserta didik tersebut berada, melainkan sebagai bekal pengetahuan, keterampilan, dan keahlian bagi peserta didik tersebut.

Pengembangan kemampuan berbahasa daerah bagi peserta didik akan mempermudah mereka di dalam berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat yang berasal dari daerah lain. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional telah sangat ampuh di dalam menghubungkan penutur dari satu bahasa daerah dengan penutur dari bahasa daerah lain. 

Keadaan bermasyarakat di Indonesia akan semakin menuju kepada kesepahaman di dalam berkomunikasi jika seseorang memiliki kemampuan berbahasa daerah. Lebih lanjut, pemahaman tentang bahasa daerah sangat membantu seseorang untuk mengetahui kearifan lokal yang berlaku di daerah lain karena banyak dari pesan-pesan kearifan lokal lebih tepat diungkapkan di dalam bahasa setempat.

e) Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah generasi masa depan

Nettle dan Romain (2000:8) mengemukakan bahwa nasib bahasa di tangan generasi mendatang. Bahasa-bahasa terancam kepunahan jika tidak lagi ditularkan secara alami kepada anak-anak di keluarga oleh orang tua dan pengasuh. Menurut data dari SIL's Ethnologue, 90 persen dari jumlah penduduk di dunia menuturkan 100 bahasa yang paling sering digunakan. 

Hal ini berarti terdapat sekurang-kurangnya 6.000 bahasa yang dituturkan oleh sekitar 10 persen penduduk dunia. Pakar linguistik Michael Krauss dari Alaska Native Language Center berpendapat bahwa dengan mencantumkan semua bahasa yang dipergunakan oleh lebih dari 100.000 orang, maka akan hanya terdapat 600 bahasa yang berada di jalur "aman" dari kepunahan (Nettle & Romain, 2000:8). Menambah pendapat tersebut, pelajaran bahasa perlu ditularkan secara resmi melalui institusi pendidikan seperti halnya pelajaran-pelajaran lain.

Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah merupakan kelompok masyarakat yang akan menjadi pengisi pergerakan bangsa dan negara pada masa mendatang. Pelajaran bahasa-bahasa daerah pada rentang pendidikan ini sangatlah penting sehingga generasi sekarang memiliki investasi kemampuan berbahasa daerah untuk masa depan. Semakin dini usia peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang bahasa daerah, semakin besar pula kesempatan untuk menularkan pemahaman berbahasa daerah. 

Dengan sasaran utama peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah maka pembelajaran bahasa-bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di Indonesia akan semakin efektif.

f) Bahasa daerah membuka kesempatan berkarya dan berkontribusi warga daerah di daerah lain

Badan Pusat Statistik melalui siaran persnya yang berjudul "Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,50 persen" memberitakan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 128 juta penduduk angkatan kerja. Lebih lanjut BPS juga melaporkan bahwa angka pengangguran pada kurun waktu satu tahun terakhir mengalami peningkatan, yakni disebabkan oleh bertambahnya jumlah pengangguran hingga 10.000 orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun