Pak Kasto: "Ya, Repedes telah menyelesaikan tugasnya. Repedes hanyalah tim sementara untuk memulihkan keadaan desa kita dan kegiatannya secara resmi telah berakhir setelah pimpinan desa terpilih."
Mbak Misri: "Bagaimana Pak Kasto memandang diri Bapak sendiri sebagai seorang Kades?"
Pak Kasto: "Saya memandang diri saya sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk 'mewujudkan aspirasi masyarakat'. Sekali lagi, 'aspirasi masyarakat', bukan 'aspirasi Repedes, atau yang lainnya'. Saya sekarang berstatus sebagai pimpinan desa dan segala keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab saya."
Mas Geger: "Tentang kepemimpinan desa yang lalu?"
Pak Kasto: "Menurut penilaian sejumlah masyarakat, katanya terjadi penyalahgunaan wewenang dan sebagainya. Akan tetapi sebenarnya kesalahan tersebut adalah bagian dari kesalahan kita pula. Artinya, kita membiarkan hal tersebut terjadi dan ketika tersadar kita telah terlambat untuk bergerak. Pak Sumontyo tetap saya hormati sebagai orang yang secara tidak langsung ikut pula membesarkan Desa Sonaharjo, juga membesarkan diri saya pribadi. Secara pribadi hubungan kami baik. Sebelum memberanikan diri untuk maju sebagai Calon Kades, saya terlebih dahulu mempelajari segala hal, termasuk riwayat Desa Sonaharjo tercinta ini. Begitu pula sikap saya pada Pak Siku dan Pak Kuli. Tidak lulusnya mereka dari seleksi pencalonan bukan berarti citra buruk melekat pada diri mereka masing-masing. Ini adalah peraturan dan saya merasa tidak lebih baik daripada beliau-beliau itu. Jadi, mohon tidak membanding-bandingkan."
Mbah Modin Ngalor: "Tadi Pak Kades menyatakan tentang perubahan, termasuk perubahan aparat dan perangkat desa. Apakah itu termasuk penggantian?"
Pak Kasto: "Ya, benar. Setiap pimpinan organisasi, sekecil apapun itu, pasti melakukan gebrakan. Begitu pula saya. Namun, saya mohon kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, terutama yang telah berada di tempat ini (Kantor Desa Sonaharjo) semenjak era Pak Sumontyo, tidak berprasangka buruk kepada saya. Saya akan mengevaluasi setiap orang yang tercantum dalam daftar perangkat. Semua tindakan adalah petunjuk dari pimpinan. Kita tidak dapat menyamaratakan antara satu orang dan orang lainnya."
Pak Jimul: "Bagaimana Bapak melakukan evaluasi? Sebagai salah seorang 'sisa' rezim Pak Sumontyo, terus terang saya juga merasa was-was. Ini jujur saya ya, Pak. Kedudukan saya sekarang serba salah. Sampai-sampai saya tidak bisa tidur nyenyak dalam tiga hari belakangan."
Pak Kasto: "Hahaha! Pak Jimul, seperti yang saya katakan tadi, bahwa semua hal akan saya evaluasi. Lagi pula, saya ini siapa dan apa sebenarnya? Saya mohon Pak Jimul tenangkan hati dan pikiran agar dapat tidur nyenyak. Karena jika Bapak kurang tidur, saya juga lah yang akan repot nantinya, kekurangan orang dalam menyusun program kerja, haha."
Bu Mentrik: "Pak Kades.... Tentang desas-desus bahwa untuk kegiatan Porseni tingkat Kecamatan, katanya penunjukan ketua kontingen, Bung Siwan, dilakukan secara tidak wajar, Pak."
Pak Kasto: "Maksud Bu Mentrik bagaimana? Apa yang tidak wajar?"