Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z, Orang Tua, dan Lamaran Kerja: Apakah Mereka Perlu Terlibat?

12 November 2024   15:23 Diperbarui: 12 November 2024   15:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gen Z, Orang Tua, dan Lamaran Kerja: Apakah Mereka Perlu Terlibat? | dok. ppm-manajemen

Worklife - Pernahkah Anda membayangkan bahwa generasi yang sering disebut-sebut sebagai 'digital native' ini---yang tumbuh besar dengan teknologi di ujung jari mereka---ternyata masih meminta bantuan orang tua dalam hal yang sangat mendasar: melamar pekerjaan? Iya, benar! Sebuah survei mengungkapkan bahwa hampir 70% dari mereka meminta orang tua untuk mencarikan pekerjaan atau bahkan membantu menulis surat lamaran. Kok bisa ya?

"Survei ungkap 70% Gen Z minta bantuan orang tua saat melamar kerja. Ini bisa menurunkan kredibilitas, padahal independensi penting di dunia kerja. "

Kenapa Gen Z Bisa Sebegitu Bergantung pada Orang Tua?

Gen Z, yang terdiri dari mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012, telah memasuki dunia profesional dengan tantangan yang jauh berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Satu hal yang tak bisa disangkal: mereka sangat melek teknologi. Mulai dari pencarian kerja online hingga proses wawancara virtual, semuanya bisa dilakukan dengan mudah melalui smartphone atau laptop.

Namun, meskipun dunia digital sudah menjadi rumah kedua bagi mereka, ternyata Gen Z masih merasa perlu dukungan emosional dan praktis dari orang tua ketika berhadapan dengan hal-hal besar dalam hidup, seperti mencari pekerjaan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Resume Templates terhadap ribuan Gen Z di Amerika Serikat, sekitar 70% dari mereka mengaku meminta orang tua untuk membantu mencari pekerjaan. Bahkan, 25% di antaranya pernah membawa orang tua ke wawancara kerja dan 16% lainnya pernah meminta orang tua untuk mengirimkan surat lamaran atas nama mereka!

Apa yang Bisa Membuat Gen Z Seperti Ini?

Menurut para ahli, ada beberapa alasan mengapa Gen Z lebih sering mengandalkan orang tua dalam proses pencarian pekerjaan. Salah satu faktor utamanya adalah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Memang, dunia kerja kini sangat kompetitif, dan meskipun banyak informasi yang bisa diakses melalui internet, bukan berarti kesempatan untuk diterima bekerja itu mudah didapatkan.

Selain itu, ada tekanan besar yang dirasakan oleh Gen Z untuk segera menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion mereka, namun sering kali mereka tidak tahu harus mulai dari mana. Ketidakpastian ini bisa membuat mereka merasa lebih aman jika mendapat bantuan dari orang tua yang lebih berpengalaman dan telah lebih dulu terjun ke dunia kerja.

Tantangan Bagi Gen Z: Membangun Kredibilitas di Dunia Kerja

Di sisi lain, para ahli karier menyatakan bahwa kebiasaan ini bisa memberikan dampak negatif, terutama dalam hal membangun kredibilitas. Francisco Tobon, seorang pakar karier, menegaskan bahwa jika calon pemberi kerja mengetahui bahwa seorang pelamar mendapat bantuan berlebihan dari orang tuanya, hal itu bisa mengurangi kesan profesionalitas mereka. Dalam dunia kerja, independensi dan inisiatif adalah dua kualitas yang sangat dihargai oleh perusahaan.

"Bagi calon pemberi kerja, melihat pelamar yang tidak mampu menyiapkan surat lamaran atau menghadapi wawancara tanpa bantuan orang tua bisa menurunkan nilai kredibilitas mereka. Ini bisa mempengaruhi penilaian mereka terhadap kesiapan pelamar dalam menghadapi tantangan pekerjaan," ujar Tobon dalam wawancaranya dengan NBC Miami.

Bagaimana Orang Tua Bisa Membantu Tanpa Over-Kontrol?

Lalu, bagaimana sebaiknya orang tua bisa membantu anak-anak mereka tanpa membuat mereka terlalu bergantung? Tobon memberi beberapa saran yang cukup bijak. Orang tua memang bisa memberikan dukungan, tetapi bukan dengan cara yang terlalu dominan atau langsung melakukan segalanya untuk anak mereka.

Orang tua bisa mulai dengan mendiskusikan berbagai pilihan karier dengan anak mereka, memberi informasi tentang lowongan pekerjaan, atau bahkan membantu menyusun surat lamaran dengan cara yang kolaboratif. "Orang tua bisa duduk bersama anak mereka, membahas surat lamaran, memberikan masukan, namun pada akhirnya, anak harus mampu menulisnya sendiri. Mereka juga perlu berlatih untuk menjawab pertanyaan wawancara, agar nantinya bisa tampil percaya diri," kata Tobon.

Mengajak anak untuk lebih aktif mencari dan melamar pekerjaan secara mandiri juga penting. Orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk menemukan dan mengeksplorasi peluang karier sesuai minat dan bakat mereka, tanpa harus selalu menjadi perantara dalam setiap langkahnya.

Peran Ibu: Mengapa Mereka Lebih Terlibat?

Menariknya, survei menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua yang membantu Gen Z dalam pencarian kerja adalah ibu mereka. 83% dari Gen Z yang disurvei setuju bahwa kesuksesan mereka dalam mendapatkan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, khususnya ibu.

Fenomena ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah pola pengasuhan di banyak keluarga. Ibu seringkali menjadi sosok yang lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak, termasuk memberikan arahan dalam memilih karier. Selain itu, ibu juga dianggap lebih sensitif terhadap kebutuhan emosional anak dan cenderung memberikan dukungan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan besar seperti mencari pekerjaan.

Meningkatnya Ketergantungan pada Orang Tua: Apa Dampaknya?

Meski ada alasan kuat mengapa banyak Gen Z yang meminta bantuan orang tua dalam mencari pekerjaan, fenomena ini juga bisa menjadi tanda bahwa mereka kurang siap untuk menghadapi dunia profesional yang sebenarnya. Banyak dari mereka yang merasa cemas dan tertekan dengan ekspektasi yang datang dari keluarga dan masyarakat.

Bahkan, ada juga sebagian dari mereka yang merasa tidak percaya diri dalam berinteraksi dengan calon pemberi kerja atau merasa kurang siap untuk menghadapi tantangan profesional. Ini adalah masalah yang perlu diatasi, terutama dalam membantu mereka membangun keterampilan hidup yang lebih mandiri dan percaya diri.

Solusi: Mempersiapkan Gen Z untuk Dunia Kerja yang Sebenarnya

Bagi orang tua, peran mereka sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia kerja. Alih-alih selalu terlibat secara langsung, orang tua bisa memberi dukungan emosional dan praktis yang lebih bersifat mendidik, seperti memberikan panduan dalam mencari lowongan pekerjaan, menyarankan cara membangun CV yang menarik, atau memberikan latihan wawancara. Hal ini akan membantu anak mereka menjadi lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Gen Z mungkin masih dalam tahap belajar dan beradaptasi dengan dunia profesional, namun dengan bimbingan yang tepat dari orang tua, mereka akan dapat tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, mandiri, dan siap untuk sukses dalam karier mereka.

Membangun Kemandirian dalam Dunia Kerja

Di satu sisi, kebiasaan Gen Z yang meminta bantuan orang tua dalam melamar pekerjaan bisa dipahami, mengingat tantangan besar yang mereka hadapi di dunia kerja yang serba cepat ini. Namun, penting bagi mereka untuk mulai belajar mandiri, mengambil inisiatif, dan membangun kredibilitas mereka sendiri agar bisa bersaing dengan pelamar lainnya. Orang tua pun harus bijak dalam memberikan dukungan---tidak dengan cara yang terlalu dominan, tetapi lebih kepada pemberian arahan dan bimbingan yang bisa membuat anak-anak mereka siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja dengan percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun