Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

3 Penyebab Gen Z Banyak yang Dipecat dari Pekerjaannya

31 Oktober 2024   12:26 Diperbarui: 31 Oktober 2024   12:28 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Penyebab Gen Z Banyak yang Dipecat dari Pekerjaannya | image by detik

Akibatnya, saat dihadapkan pada rapat, presentasi, atau kolaborasi tim, mereka mungkin merasa kurang percaya diri.

Contoh Nyata: Seorang pekerja Gen Z bernama Andi sering mengandalkan aplikasi pesan untuk berkomunikasi dengan rekan kerjanya. 

Ketika diminta untuk presentasi di depan tim, Andi merasa gugup dan tidak siap. Ia kesulitan menjelaskan ide-ide secara lisan, yang berujung pada penilaian negatif dari atasan.

3. Harapan yang Tidak Realistis

Harapan Gen Z terhadap pekerjaan mereka juga menjadi faktor penting. Generasi ini memiliki standar yang tinggi dalam mencari pekerjaan. 

Mereka menginginkan lingkungan kerja yang fleksibel, dukungan untuk keseimbangan kerja-hidup, dan nilai-nilai perusahaan yang sejalan dengan keyakinan mereka.

Namun, realitas di lapangan sering kali tidak sesuai dengan harapan tersebut. Banyak Gen Z yang merasa frustrasi ketika perusahaan tidak memenuhi ekspektasi ini, yang membuat mereka merasa tidak puas dan akhirnya memilih untuk pergi.

Contoh Nyata: Bayangkan seorang karyawan bernama Rina yang berharap untuk bekerja di perusahaan yang mendukung keberagaman dan inklusi. 

Namun, setelah beberapa bulan, ia menyadari bahwa perusahaan tempatnya bekerja tidak sejalan dengan nilai-nilai tersebut. Rina merasa kecewa dan memutuskan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan harapannya.

Mengatasi Tantangan Gen Z di Tempat Kerja

3 Penyebab Gen Z Banyak yang Dipecat dari Pekerjaannya | image by detik
3 Penyebab Gen Z Banyak yang Dipecat dari Pekerjaannya | image by detik
Lalu, bagaimana seharusnya perusahaan menghadapi tantangan ini? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Memberikan Dukungan dan Pelatihan

Perusahaan perlu menyediakan program pelatihan yang fokus pada pengembangan keterampilan interpersonal dan komunikasi. Ini akan membantu Gen Z merasa lebih percaya diri saat berinteraksi di tempat kerja.

2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Fleksibel

Menyadari bahwa Gen Z menghargai keseimbangan kerja-hidup, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk memberikan opsi kerja yang lebih fleksibel, seperti bekerja dari rumah atau jadwal kerja yang bisa disesuaikan.

3. Memperjelas Nilai Perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun