Tiyarman Gulo - Generasi Z, atau Gen Z, adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Mereka kini berada di ambang memasuki dunia kerja dan membawa pandangan yang unik dan berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.Â
Salah satu hal yang paling mencolok dari pandangan mereka adalah pentingnya harga diri dalam memilih pekerjaan. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Universitas Paramadina, 62% Gen Z mengaku bahwa pengakuan terhadap harga diri mereka sangat penting saat mencari pekerjaan.Â
Jika mereka merasa lingkungan kerja tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadi, mereka cenderung untuk segera meninggalkan pekerjaan tersebut. Mari kita bahas lebih dalam mengenai fenomena ini.
"Generasi Z memprioritaskan harga diri dan lingkungan kerja yang positif dalam pencarian pekerjaan, serta menghadapi berbagai tantangan ekonomi."
Mengapa Harga Diri Itu Penting?Â
Harga diri bagi Gen Z bukan hanya tentang gaji yang tinggi. Ini lebih kepada bagaimana mereka merasa dihargai di tempat kerja. Banyak dari mereka mencari lingkungan yang mendukung pengembangan pribadi dan profesional. Keterhubungan dengan rekan kerja dan atasan juga menjadi faktor penting.Â
Jika mereka merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan atau tidak mendapat dukungan dari atasan, mereka lebih mungkin untuk mencari peluang lain.
Menurut Adrian Wijanarko, Ketua Program Studi Manajemen di Universitas Paramadina, kecocokan dengan atasan dan budaya perusahaan berpengaruh besar terhadap etos kerja Gen Z. Banyak di antara mereka yang lebih memilih pekerjaan dengan hasil cepat, sehingga mereka ingin segera merasakan manfaat setelah menyelesaikan proyek.
Pilihan Benefit yang FleksibelÂ
Generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang menginginkan fleksibilitas, termasuk dalam hal manfaat pekerjaan. Mereka ingin memiliki pilihan dalam tunjangan, seperti tunjangan kendaraan, komunikasi, dan fasilitas lain yang dapat mendukung kehidupan sehari-hari
. Ini menunjukkan bahwa mereka ingin merasa memiliki kontrol atas kehidupan kerja mereka dan tidak sekadar menerima apa yang diberikan oleh perusahaan.
Hal ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya yang sering kali menerima benefit tanpa banyak bertanya. Gen Z ingin berkontribusi dalam menentukan apa yang mereka butuhkan untuk mendukung kinerja mereka di tempat kerja.
Tekanan yang Dihadapi Gen ZÂ
Salah satu tantangan yang dihadapi Gen Z adalah menjadi "sandwich generation." Mereka harus memikirkan biaya hidup orang tua yang sudah pensiun serta pendidikan adik-adik mereka. Situasi ini bisa menjadi sangat melelahkan secara mental, dan sering kali mereka merasa terjebak antara tanggung jawab pribadi dan harapan masyarakat.
Stres di Tempat KerjaÂ
Tia Rahmania, dosen Universitas Paramadina, mengungkapkan bahwa banyak Gen Z yang mengalami stres di tempat kerja karena mereka tidak bisa menghargai proses. Dengan ambisi yang tinggi, mereka sering mengharapkan hasil instan.Â
Hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa proses dalam bekerja membutuhkan waktu dan usaha.
Kecenderungan untuk melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, yang dikenal sebagai "job hopping," juga menjadi karakteristik Gen Z. Mereka ingin segera mendapatkan hasil yang mereka inginkan dan tidak takut untuk mencari peluang baru jika merasa tidak puas.Â
Ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam karier mereka jika tidak dikelola dengan baik.
Tantangan dalam Literasi KeuanganÂ
Di samping itu, Gen Z juga dihadapkan pada tantangan dalam hal literasi keuangan. Banyak dari mereka yang merasa kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi, terutama ketika harus menghadapi berbagai biaya hidup dan tanggung jawab finansial.Â
Keterbatasan pengetahuan tentang manajemen keuangan sering kali membuat mereka kesulitan dalam merencanakan masa depan.
Sebuah survei menunjukkan bahwa kurang dari separuh Gen Z merasa percaya diri dalam mengelola keuangan mereka. Ini menjadi masalah yang serius, terutama ketika mereka mulai berkarier dan harus mengatur pengeluaran, tabungan, dan investasi.
Work-Life Balance, Kunci untuk Kesejahteraan!Â
Generasi Z sangat peduli dengan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka cenderung lebih memprioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang lebih fokus pada pencapaian karier.Â
Banyak Gen Z yang memilih untuk bekerja di perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja dan opsi untuk bekerja dari rumah.
Kesadaran akan pentingnya work-life balance ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta muda. Dengan menyediakan lingkungan kerja yang mendukung, perusahaan tidak hanya akan mendapatkan karyawan yang lebih bahagia, tetapi juga lebih produktif.
Perubahan dalam Struktur OrganisasiÂ
Jika menjadi atasan, Gen Z cenderung menjadikan bawahan sebagai partner dan tidak terlalu memandang tingkatan hierarkis secara kaku. Mereka lebih suka berkolaborasi dan berbagi ide tanpa batasan struktural yang ketat. Ini bisa menjadi angin segar bagi perusahaan yang ingin beradaptasi dengan cara kerja yang lebih modern dan inklusif.
Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih egaliter, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih kreatif dan inovatif. Hal ini bisa mendorong karyawan untuk lebih aktif berkontribusi dan merasa memiliki andil dalam keputusan perusahaan.
Penutup
Sebagai generasi yang akan memenuhi sekitar 27% populasi kerja pada tahun 2025, Gen Z diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam dunia kerja. Mereka cenderung lebih memilih work-life balance, tidak suka lingkungan kerja yang toxic, dan lebih selektif dalam memilih pekerjaan.
Penting bagi perusahaan untuk memahami nilai-nilai ini dan beradaptasi agar dapat menarik serta mempertahankan karyawan dari generasi ini. Jika kamu termasuk Gen Z, ingatlah bahwa harga diri dan kebahagiaan di tempat kerja itu penting.Â
Temukan pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan harapanmu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan dunia kerja, kamu akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.***
Referensi : detik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI