Jika menjadi atasan, Gen Z cenderung menjadikan bawahan sebagai partner dan tidak terlalu memandang tingkatan hierarkis secara kaku. Mereka lebih suka berkolaborasi dan berbagi ide tanpa batasan struktural yang ketat. Ini bisa menjadi angin segar bagi perusahaan yang ingin beradaptasi dengan cara kerja yang lebih modern dan inklusif.
Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih egaliter, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih kreatif dan inovatif. Hal ini bisa mendorong karyawan untuk lebih aktif berkontribusi dan merasa memiliki andil dalam keputusan perusahaan.
Penutup
Sebagai generasi yang akan memenuhi sekitar 27% populasi kerja pada tahun 2025, Gen Z diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam dunia kerja. Mereka cenderung lebih memilih work-life balance, tidak suka lingkungan kerja yang toxic, dan lebih selektif dalam memilih pekerjaan.
Penting bagi perusahaan untuk memahami nilai-nilai ini dan beradaptasi agar dapat menarik serta mempertahankan karyawan dari generasi ini. Jika kamu termasuk Gen Z, ingatlah bahwa harga diri dan kebahagiaan di tempat kerja itu penting.Â
Temukan pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan harapanmu. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan dunia kerja, kamu akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.***
Referensi : detik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H