Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tagar #Desperate di LinkedIn, Tanda Keputusasaan?

9 Oktober 2024   11:01 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tagar #Desperate di LinkedIn, Tanda Keputusasaan | image by radar jogja

Tiyarman Gulo - Dalam beberapa bulan terakhir, tagar #Desperate telah menjadi tren di LinkedIn, terutama di kalangan pencari kerja muda. Mereka yang menggunakan tagar ini sering kali menunjukkan rasa frustrasi dan keputusasaan dalam mencari pekerjaan. Fenomena ini menunjukkan kondisi pasar kerja yang semakin menantang, dan tentunya mengundang banyak pertanyaan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik penggunaan tagar ini, tantangan yang dihadapi oleh pencari kerja, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan.

"Tagar #Desperate di LinkedIn menunjukkan frustrasi pencari kerja muda. Tantangan pasar kerja semakin nyata, namun ada langkah proaktif yang bisa diambil. "

Situasi Pasar Kerja Saat Ini

Pasar kerja saat ini dipenuhi dengan tantangan. Banyak lulusan baru yang memasuki dunia kerja tanpa pengalaman yang memadai, sementara banyak perusahaan yang menginginkan kandidat dengan keterampilan yang sesuai. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan ini antara lain:

  1. Dengan banyaknya pencari kerja, terutama setelah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin sengit.

  2. Seiring dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, banyak industri yang mengharuskan pekerjanya untuk memiliki keterampilan yang relevan dan terkini.

  3. Ketidakpastian ekonomi global, seperti inflasi dan krisis energi, turut mempengaruhi keputusan perusahaan dalam merekrut tenaga kerja baru.

Tagar #Desperate, Apa Arti dan Dampaknya?

Penggunaan tagar #Desperate di LinkedIn mencerminkan keadaan mental para pencari kerja yang merasa terdesak. Namun, apakah tagar ini efektif dalam menarik perhatian perusahaan? Berikut adalah beberapa pertimbangan:

  • Menggunakan tagar ini dapat memberikan kesan bahwa pencari kerja tidak memiliki kepercayaan diri. Ini mungkin membuat perusahaan ragu untuk mempertimbangkan kandidat tersebut.

  • Di sisi lain, ada kemungkinan bahwa perusahaan akan merasa empati terhadap situasi pencari kerja dan berusaha lebih memperhatikan profil mereka.

Alternatif Selain Menggunakan Tagar

Tagar #Desperate di LinkedIn, Tanda Keputusasaan | image by radar jogja
Tagar #Desperate di LinkedIn, Tanda Keputusasaan | image by radar jogja

Daripada mengandalkan tagar yang mungkin menimbulkan kesan negatif, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan:

  1. Pastikan profil kamu mencerminkan keterampilan dan pengalaman terbaru. Gunakan kata kunci yang relevan dengan industri yang kamu incar agar lebih mudah ditemukan oleh recruiter.

  2. Terlibatlah dalam diskusi di LinkedIn, bergabung dengan grup industri, dan jangan ragu untuk berbagi artikel atau pemikiran yang bermanfaat. Ini bisa membantu meningkatkan visibilitas dan koneksi profesional.

  3. Ikuti kursus online atau pelatihan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan. Ini menunjukkan inisiatif dan keinginan untuk berkembang.

  4. Hubungi orang-orang di industri yang kamu minati. Tanyakan tentang peluang atau mintalah bimbingan dari mereka.

  5. Terkadang, pekerjaan pertama yang didapat mungkin tidak sesuai harapan. Namun, itu bisa menjadi langkah awal yang baik untuk membangun karier.

Menyikapi Keadaan Saat Ini

Sembari mencari pekerjaan, penting untuk tetap produktif dan menjaga semangat. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Mengambil peran sebagai relawan di organisasi sosial dapat memberikan pengalaman berharga serta memperluas jaringan.

  • Mengerjakan proyek yang relevan dengan bidangmu bisa menjadi portofolio yang baik untuk ditunjukkan kepada calon pemberi kerja.

  • Jangan lupa untuk menjaga kesehatan mental. Berbicara dengan teman atau mengikuti komunitas bisa membantu mengurangi tekanan yang dirasakan.

Keterampilan yang Dicari Perusahaan

Ketika perusahaan mencari calon pekerja, mereka biasanya menginginkan kombinasi antara keterampilan teknis dan soft skills. Beberapa keterampilan yang banyak dicari antara lain:

  • Keterampilan ini penting dalam kolaborasi tim dan presentasi. Perusahaan ingin karyawan yang dapat menyampaikan ide dengan jelas.

  • Kemampuan untuk menganalisis data dan membuat keputusan yang tepat sangat dihargai, terutama di bidang yang berbasis data.

  • Banyak perusahaan yang mencari karyawan dengan kemampuan untuk berpikir kreatif dan memberikan solusi inovatif terhadap masalah.

  • Bahkan bagi lulusan baru, memiliki jiwa kepemimpinan bisa menjadi nilai tambah tersendiri. Ini menunjukkan bahwa mereka dapat mengambil inisiatif dan memotivasi orang lain.

Pengalaman Pribadi

Sangat penting untuk berbagi pengalaman, karena setiap orang memiliki cerita yang berbeda. Mungkin ada di antara kita yang sudah melamar ratusan pekerjaan namun belum mendapatkan panggilan. Atau mungkin ada yang berhasil mendapatkan pekerjaan impian setelah berjuang keras. Cerita-cerita ini bisa menjadi sumber inspirasi dan pelajaran bagi orang lain yang sedang berada di posisi serupa.

Penutup

Kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan memang nyata, tetapi kita bisa mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan peluang. Menggunakan tagar #Desperate mungkin bukan cara terbaik untuk mendapatkan perhatian perusahaan. Sebaliknya, memperbaiki profil, membangun jaringan, dan meningkatkan keterampilan bisa lebih efektif.

Akhir kata, mari terus berjuang dan berbagi pengalaman, karena kita tidak sendiri dalam perjalanan ini. Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa membuka pintu menuju peluang baru. Jadi, apa pengalamanmu dalam mencari pekerjaan? Bagikan di kolom komentar, dan ingat untuk menambahkan kata kunci "Sulit Dapat Kerja" agar lebih banyak orang bisa menemukan cerita kita!.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun