Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Penulis - Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terperangkap dalam Lingkungan Kerja Toxic? Inilah Cara Mengatasinya!

4 Juni 2023   15:04 Diperbarui: 4 Juni 2023   15:12 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terperangkap dalam Lingkungan Kerja Toxic? Inilah Cara Mengatasinya! | gettyimages

Lingkungan kerja yang sehat dan positif sangat penting bagi kesejahteraan dan produktivitas kita. 

Namun, terkadang kita mungkin berada di dalam lingkungan kerja yang toxic yang dapat merusak kesejahteraan dan motivasi kita. 

Lingkungan kerja toxic ditandai dengan adanya perilaku dan dinamika yang merugikan, seperti intimidasi, pelecehan, perlakuan tidak adil, dan komunikasi yang buruk. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda dan ciri-ciri lingkungan kerja toxic, serta memberikan saran tentang bagaimana menghadapinya.

Tanda-tanda Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja toxic seringkali ditandai dengan adanya kekerasan verbal seperti penghinaan, ejekan, dan ancaman. 

Para kolega atau atasan yang sering menggunakan bahasa yang kasar dan merendahkan dapat menciptakan suasana yang tidak sehat.

Ketika seseorang secara terus-menerus menjadi target dari perlakuan tidak adil, pengecualian, dan pengucilan di tempat kerja, itu dapat menjadi tanda lingkungan kerja toxic. 

Pelecehan dapat berupa gosip jahat, pengabaian, atau tindakan yang sengaja merugikan seseorang secara emosional atau profesional.

Lingkungan kerja yang toxic seringkali ditandai dengan adanya ketidakadilan dalam penugasan tugas, promosi, atau penghargaan. 

Perlakuan tidak adil ini dapat menciptakan ketegangan dan ketidakpuasan di antara karyawan.

Kurangnya komunikasi yang jelas dan terbuka adalah ciri lingkungan kerja toxic. 

Karyawan seringkali tidak diberikan informasi yang cukup, tidak ada ruang untuk berdiskusi atau memberikan masukan, dan tidak ada saluran komunikasi yang efektif antara rekan kerja atau atasan.

Dampak Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang toxic dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi dan kecemasan yang berkelanjutan. 

Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental karyawan, serta kinerja mereka di tempat kerja.

Lingkungan kerja yang toxic dapat merusak motivasi dan semangat kerja karyawan. 

Rasa tidak aman dan ketidakpuasan yang muncul akibat perlakuan yang buruk dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas kerja.

Ketidakharmonisan dan ketegangan dalam lingkungan kerja toxic sering kali menghasilkan konflik antar karyawan. 

Kompetisi yang tidak sehat, timbulnya gosip, dan ketidakpercayaan antara kolega dapat menghambat kerjasama tim dan pencapaian tujuan bersama.

Lingkungan kerja yang toxic dapat menyebabkan karyawan merasa terjebak dan tidak bahagia. 

Akibatnya, mereka mungkin memutuskan untuk mencari pekerjaan baru, yang dapat mengakibatkan kehilangan bakat dan pengalaman berharga bagi perusahaan.

Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic

Langkah pertama dalam menghadapi lingkungan kerja toxic adalah mengenali dan mengakui bahwa Anda berada di dalamnya. 

Sadari tanda-tanda yang ada dan evaluasi bagaimana situasi tersebut mempengaruhi kesejahteraan dan kinerja Anda.

Cari dukungan dari rekan kerja atau mentor yang dapat Anda percaya. 

Berbagi pengalaman dan perasaan Anda dengan mereka dapat memberikan pemahaman dan solusi yang mungkin.

Cobalah untuk berkomunikasi dengan atasan atau pihak yang berwenang mengenai kekhawatiran dan masalah yang Anda hadapi. 

Sampaikan dengan jelas bagaimana perilaku atau situasi tertentu mempengaruhi Anda secara negatif, dan ajukan solusi atau perubahan yang diharapkan.

Selanjutnya, Pelajari strategi untuk mengatasi stres dan kecemasan di tempat kerja. 

Mungkin Anda perlu mengambil jeda, melakukan latihan pernapasan, atau mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Jika lingkungan kerja Anda tetap toxic dan tidak ada perubahan yang positif, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru di tempat yang lebih sehat dan mendukung.

Kesimpulan 

Lingkungan kerja toxic dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas kita. 

Penting untuk mengenali tanda-tanda dan ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. 

Jika Anda berada di dalam lingkungan kerja yang toxic, penting untuk mencari dukungan, berkomunikasi dengan efektif, dan mengembangkan keterampilan coping. 

Jika semua upaya tersebut tidak memberikan perubahan yang positif, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan opsi lain yang lebih baik bagi kesejahteraan dan karier Anda.(*)

Tiyarman Gulo, 4 Juni 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun