Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Penulis - Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juventus Terpuruk dalam Pekan yang Memilukan

24 Mei 2023   00:03 Diperbarui: 24 Mei 2023   00:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada pekan yang lebih kejam untuk Juventus dibandingkan dengan pekan ini. Mereka baru saja tersingkir dari semifinal Liga Europa, yang merupakan satu-satunya peluang mereka untuk memenangkan trofi musim ini, dan sekarang harus menghadapi dua pukulan lagi dalam waktu yang singkat.

Pukulan pertama datang dari pengurangan poin dalam Liga Serie A sebagai akibat dari skandal laporan keuangan palsu, di mana Juventus dikenai hukuman pengurangan 10 poin. Tidak lama setelah itu, mereka mengalami kekalahan yang memalukan dengan skor 1-4 dari tuan rumah Empoli dalam pertandingan pekan ke-36 Serie A pada Selasa (23/5/2023). Rentetan pukulan ini membuat Juventus terlempar dari posisi kedua ke peringkat ketujuh, sehingga langkah mereka untuk meraih tiket Liga Champions musim depan semakin sulit.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, mengungkapkan kekecewaannya atas situasi ini. Dia menyatakan bahwa setiap kali timnya mencoba bangkit, mereka selalu dijatuhkan kembali. Allegri tidak dapat menyembunyikan kemarahannya karena Juventus diberi hukuman pengurangan 10 poin hanya beberapa menit sebelum mereka kalah 1-4 dari Empoli, seperti dilansir oleh Football-Italia.

Kehilangan dalam Liga Europa dan hukuman pengurangan poin bukanlah satu-satunya pukulan yang diterima Juventus dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya, mereka juga tersingkir dari semifinal Piala Italia oleh Inter Milan dan kehilangan gelar juara Serie A setelah Napoli memastikan scudetto pada pekan ke-33.

Beberapa menit sebelum pertandingan melawan Empoli, Juventus menerima kabar lain yang mengejutkan, yaitu sanksi pengurangan poin di Serie A sebagai akibat dari skandal laporan keuangan palsu. Sanksi tersebut sebelumnya telah dibatalkan oleh pengadilan olahraga Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI) pada bulan April, namun kemudian diberlakukan kembali.

Sebelumnya, pada tanggal 21 Januari, pengadilan banding Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah memberikan hukuman pengurangan poin sebesar 15 poin kepada Juventus. Kali ini, FIGC menjatuhkan hukuman pengurangan 10 poin. Meskipun secara teori Juventus dapat mengajukan banding, tampaknya upaya banding lanjutan tidak akan berhasil mengingat pelanggaran klub terhadap Pasal 4 yang terkait dengan fair play dan kejujuran dalam olahraga.

wsportsindo.com
wsportsindo.com
Juventus mencatat keputusan pengadilan banding FIGC dan menyatakan bahwa mereka akan mengevaluasi kemungkinan mengajukan banding ke dewan penjamin CONI, seperti yang diungkapkan dalam pernyataan resmi klub yang dipublikasikan di Twitter.

Kabar buruk dan hasil negatif tersebut tentu berdampak pada mental para pemain Juventus. Mereka mengalami kekalahan telak dengan skor 1-4 dari Empoli, hasil yang tidak terduga mengingat keunggulan Juventus dalam segi materi pemain dan rekor pertemuan sebelumnya. Dalam pertandingan pertama melawan Empoli pada pekan ke-11 musim ini, Juventus bahkan berhasil menghancurkan Empoli dengan skor 4-0.

Allegri mengakui bahwa situasi ini tidaklah mudah bagi dirinya dan para pemain. Mereka baru saja tersingkir dari Liga Europa dan mendapatkan kabar kehilangan 10 poin hanya beberapa waktu sebelum pertandingan melawan Empoli. Mental mereka terguncang karena poin mereka diambil, kemudian dikembalikan, dan kini diambil lagi dalam lima bulan terakhir.

Takdir Juventus berubah dalam sekejap. Sebelum kabar buruk dan hasil negatif ini, Juventus masih berada di posisi kedua dengan 69 poin dari 35 pertandingan. Mereka berada dalam posisi yang menguntungkan dalam persaingan untuk finis di empat besar klasemen akhir dan mengamankan satu tiket ke Liga Champions musim depan.

Namun, Juventus kini menemui tantangan yang sangat berat untuk mencapai empat besar klasemen akhir. Saat ini, mereka berada di peringkat ketujuh dengan 59 poin dari 36 pertandingan. Mereka tertinggal lima poin dari AC Milan yang berada di peringkat keempat, yang merupakan zona terakhir untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions.

Meskipun masih ada harapan bagi Juventus untuk finis di empat besar, dengan dua pertandingan tersisa, poin maksimal yang dapat mereka raih adalah 65 poin dari 38 pertandingan. Untuk menyalip Milan, salah satu syaratnya adalah mengalahkan mereka dalam pertandingan yang akan datang pada pekan ke-37.

Namun, dengan situasi mental para pemain dan pelatih yang belum sepenuhnya pulih dari dampak sanksi pengurangan poin, Juventus mungkin belum dapat menampilkan performa terbaik mereka, terutama dalam pertandingan melawan Milan. Jika gagal finis di empat besar, itu akan menjadi momen terburuk bagi Juventus yang selalu berhasil mendapatkan tiket ke Liga Champions sejak musim 2011-2012.

Allegri menyadari bahwa semua momen buruk ini sangat mempengaruhi tim. Namun, dia tidak ingin para pemain larut dalam situasi tersebut. Mereka harus menyadari bahwa mereka bermain untuk Juventus, sebuah tim yang selalu berusaha untuk menang. Allegri mengatakan bahwa sekarang mereka memiliki dua pertandingan lagi yang harus dimainkan dan mereka harus tetap bersatu, terutama dalam menghadapi Milan.

Francesco Calvo, Chief Football Officer (CFO) Juventus, mencoba memberikan semangat kepada tim. Dia menganggap musim ini sulit, rumit, dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, Calvo memberikan pujian besar kepada para pemain dan pelatih karena mereka terus berjuang sampai akhir dalam Liga Europa, Piala Italia, dan Serie A.

Calvo mengatakan bahwa pemain dan pelatih telah membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang yang hebat dan tetap fokus meskipun menghadapi banyak halangan. (*)

Tiyarman Gulo, 23 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun