Arab Ibnu Jinni, dalam kitab fenomenalnya "al-Khashaish" mendefenisikan bahasa sebagai bunyi yang diungkapkan oleh sekelompok orang atau masyarakat untuk menyampaikan maksudnya.Â
Seorang pakar linguistikBahasa didefenisikan juga sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Dari dua defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang digunakan oleh suatu kelompok masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, tentunya manusia tidak lagi bisa hanya menguasai satu bahasa (monolingual), dalam kehidupannya. Manusia zaman sekarang dituntut untuk menjadi penutur dengan sekurang-kurangnya menguasai dua bahasa (bilingual), atau bahkan lebih dari dua bahasa (multilingual).Â
Sehingga sekarang banyak sekolah yang menambahkan mata pelajaran bahasa asing di sekolah, seperti bahasa inggris, bahasa Mandarin, bahasa Arab dan lain sebagainya. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang memiliki penutur terbanyak di dunia.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa resmi yang dapat digunakan dalam sidang PBB (perserikatan bangsa-bangsa). Dilangsir dari detikedu, salah satu alasan bahasa Arab menjadi bahasa resmi PBB adalah karena bahasa Arab merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh 22 negara yang tergabung dalam liga Arab.
Bahasa Arab banyak dipelajari karena beberapa alasan seperti agama, pendidikan, ekonomi, dan urusan diplomatik (politik). Bahasa Arab dipelajari karena alasan agama seperti untuk memahami isi kandungan al-qur'an dan hadits yang mana keduanya berbahasa Arab, keduanya merupakan landasan hukum utama dan pedoman hidup bagi umat Islam khususnya dan umat manusia umumnya.
Alasan lain yang mendasari seseorang untuk mempelajari bahasa Arab karena untuk pendidikan. Sebagaimana kita ketahui Islam pernah mencapai puncak keemasannya (golden age) pada masa dinasti Abbasiyah yang berdiri selama 500 tahun. Pada masa itu banyak lahir ilmuwan-ilmuwan muslim dan mengarang berbagai buku atau kitab dari berbagai bidang keilmuwan.Â
Dalam bidang kimia ada Jabir Ibnu Hayyan yang dijuluki sebagai bapak kimia, pada bidang kedokteran modern ada Ibnu Sina dengan buku fenomenalnya "al-Qonun Fii at-Tibb", dan dalam bidang matematika ada al-Khawarizmi, merupakan penemu aljabar, serta masih banyak ilmuwan-ilmuwan masyhur lainnya.
Tidak diragukan lagi bahwa negara-negara Arab merupakan penghasil minyak bumi terbesar di dunia, pendapatan negara terbesar didapat dari hasil minyak buminya. Sehingga banyak yang mempelajari bahasa Arab karena urusan ekonomi dan diplomatik. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, ada beberapa kemampuan yang harus dipelajari seseorang dalam mempelajari bahasa Arab.Â
Ada lima kemampuan (maharat) dalam mempelajari bahasa Arab yaitu, maharat istima' (kemampuan mendengarkan), maharat kalam (kemampuan berbicara), maharat qira'ah (kemampuan membaca), maharat kitabah (kemampuan menulis), dan maharat tsaqofah (kemampuan berbudaya).
Maharat istima' (kemampuan mendengarkan) merupakan tingkatan pertama yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa Arab. Pembelajar bahasa Arab harus mampu mendengarkan dan menyimak percakapan dan sesuatu hal yang diucapkan atau dilafadzkan dalam bahasa Arab, untuk memahami maksud yang disampaikan. Pada tingkatan kedua, pembelajar bahasa Arab mesti mempelajari dan memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa Arab, terlepas dari kebenaran gramatikal yang digunakan.
Kemampuan ketiga yang harus dimiliki oleh pembelajar bahasa Arab adalah kemampuan membaca teks-teks Arab. Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar teks yang ditulis dalam bahasa Arab adalah tanpa harakat. Sehingga bagi orang awam ajnabi (orang asing) akan sulit baginya untuk membaca teks tersebut.Â
Pembelajar bahasa Arab dituntut untuk memiliki kemampuan ini, tidak hanya sembarang membaca, pembaca harus memahami gramatikal bahasa Arab agar tidak salah dalam membaca. Karena dalam bahasa Arab, salah dalam membaca harakat dapat mempengaruhi makna.
 Kemampuan lain yang harus dimiliki dan dipelajari oleh pembelajar bahasa Arab adalah kemampuan menulis dalam bahasa Arab (maharah kitabah). Dalam banyak artikel dikatakan bahwa maharah kitabah merupakan maharah tertinggi dalam mempelajari bahasa Arab. Karena maharah ini memiliki tingkat kesulitan di atas maharah-maharah sebelumnya.Â
jika dalam artikel-artikel sebelumnya banyak dikatakan ada empat kemampuan atau maharah dalam mempelajari bahasa Arab dan maharah kitabah merupakan maharah tertinggi, dalam artikel ini penulis menambahkan satu maharah lagi, yaitu maharah tsaqofah.
Menurut Dr. Uki Sukiman, seorang dosen magister bahasa dan sastra Arab di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dalam sebuah kuliah beliau mengatakan, maharah tertinggi dari mempelajari bahasa Arab adalah maharah tsaqofah. Menurutnya, seseorang pembelajar atau penutur bahasa Arab sebaiknya tidak hanya mampu berbahasa Arab hanya berdasarkan gramatikal bahasa Arab.Â
Namun, lebih dari itu. Penutur bahasa Arab juga seyogyanya mampu berbicara dan menulis berdasarkan budaya yang dimiliki oleh orang Arab. Karena menurutnya, penggunaan bahasa Arab bukan hanya berdasarkan gramatikal tetapi juga bagaimana budaya orang-orang Arab dalam menggunakan bahasa tersebut. Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H