Â
Judul: ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999
Tim Penulis: Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana, Rahadi T. Wiratama
Penerbit: Penerbit Buku Kompas, 2022
Tebal: xx + 308 halaman
ISBN 978-623-346-684-4
Angka dan Nama
1998. Angka yang diberi nama. Suatu pancang guna menandakan yang lama, ia yang telah roboh, didesak untuk berubah, dan untuk itu, berganti jadi awal yang sama sekali baru. Karenanya, angka itu bukan sekadar baris tahun, melainkan ada ikrar akan pemaknaan nama itu --sebuah zaman baru. Tahun di mana Republik Indonesia me-restart dirinya sendiri, berupaya lahir kembali, tentu dengan kenekatan, penuh harap dibalut rasa cemas yang sangat. Nama itu, ia yang dalam istilah Alain Badiou (filsuf masyhur asal Prancis) sebagai l'evnement, kejadian luar biasa.
Barangkali, pemberian nama itu harus hadir untuk mengingatkan kita akan peristiwa besar. Angka 1998 itu, perubahan sejarah itu mesti diawetkan dalam nama. Tapi, nama itu kian hari dikenang terlampau sederhana. 1998 ditandai sebagai tahun dibukanya kran kebebasan dan demokratisasi di Indonesia, tanpa kita tahu ada pelbagai hal, banyak sekali hal yang membentuk nama itu. Ia yang tak ringkas.
Buku ini, dengan renyah dan detail, salah satunya, ingin menggambarkan bagaimana antaraktivis prodemokrasi, baik lintas angkatan maupun di antara sesama satu angkatan, bertaut dalam menentukan cara merangkai dan mengisi nama itu. Saling gugat, terkadang intai, lantas bahu-membahu. Semisal, dalam pilihan wadah gerakan: memilih kelompok aksi atau kelompok studi atau kelompok pers mahasiswa, juga dalam pilihan strategi pengembangan organisasi (hal. 136-137 & 147), serta dalam memilih model gerakan: berhenti di ranah moral atau mesti bertransformasi menjadi gerakan politik (hal. 79-80), bahkan partai politik (hal. 265-275).