Tekstur bedak ini pun sama ringannya dengan Focallure Loose Powder, mudah menyatu juga. Sebagai informasi, saya lebih suka mengaplikasikan bedak tabur dengan kuas daripada dengan puff karena hasil akhirnya akan lebih merata, terutama ketika ditimpakan di atas cushion atau foundation sebagai setting powder.
Nah, soal ketahanan, saya akui bedak 17.000-an ini menang banyak. Kulit area T-zone saya yang boros pupur ini bisa tunduk sama produk satu ini, jadi saya lebih jarang re-apply. Selain itu, bedaknya tidak menempel di masker. Saya paling suka menggunakannya sebagai setting powder bersama Pixy Make It Glow Dewy Cushion SPF23 PA++ shade No. 201 (Neutral Beige). Dua produk tersebut merupakan perpaduan sangat pas untuk make up sehari-hari yang nyaman dan tidak luntur meski saya pakai jalan-jalan di bawah terik matahari.
Secara keseluruhan saya beri 4.5/5 bintang untuk Marcks Beauty Powder. Meski dari segi kemasan dan harga tampak sederhana, rupanya ia memiliki kualitas sangat baik terutama dalam menjaga kulit dari produksi sebum berlebih. Plus, saya suka sekali dengan wanginya.
Sebagai akhir dari topik ini, saya simpulkan bahwa Marcks Beauty Powder ternyata lebih sakti dari Focallure Loose Powder. Hanya saja dengan kemasannya yang tidak hemat ruang itu, pada akhirnya saya lebih mencintai kemasan dari Focallure Loose Powder. Jadilah saya refill kemasan Focallure Loose Powder saya yang sudah kosong dengan Marcks Beauty Powder. Tadaaa, sempurna! Hehehe.
Bagaimana? Sudah memutuskan mau beli bedak tabur yang mana? Baiklah, di penghujung tulisan ini saya ucapkan terima kasih sudah mampir dan membaca. Sampai jumpa di artikel berikutnya. Jangan lupa, selain menjaga kecantikan wajah kita perlu juga menjaga kecantikan hati. Jangan lupa berbuat baik! Â Dadah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H