Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Taare Zameen Par (2007)" Sebuah Film yang Meluapkan Suara Hati Penyandang Disleksia

19 Mei 2020   23:58 Diperbarui: 20 Mei 2020   00:29 4403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taare Zameen Par | Image from IMDb

Apakah film ini menyampaikan bagaimana menyikapi para disleksia dengan baik?

Jawabannya adalah ya. Pada akhir cerita Ishaan bertemu dengan seorang guru seni pengganti bernama Rams Shankar Nikumbh yang diperankan oleh Aamir Khan. 

Pak Nikumbh mengerti dengan permasalahan Ishaan; sebab dia sendiri juga merupakan seorang penyandang disleksia. Pak Nikumbh mencoba mengembalikan keinginan Ishaan melukis, membawa dan menghidupkan kembali kepercayaan diri yang terbunuh, kemudian mengajarkannya membaca dan menulis dengan beberapa metode khusus sampai akhirnya menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. 

Hal ini menunjukkan bahwa para disleksia bukanlah orang-orang yang gagal secara total, mereka dapat belajar dengan baik jika menemukan metode yang tepat. 

Dituliskan oleh WebMD Medical Reference, "Disleksia adalah suatu gangguan sejak lahir dan tidak dapat dicegah atau disembuhkan namun dapat diatasi dengan instruksi khusus serta dukungan. Perhatian dini dalam mengenali masalah membaca adalah hal yang sangat penting. Orangtua harus paham bahwa anak-anak dengan disleksia dapat belajar seperti anak-anak lain namun perlu proses pembelajaran yang berbeda. Pengajaran harus dilakukan secara tersendiri dan menyertakan model-model huruf atau kata yang dibentuk menggunakan lilin mainan atau clay, serta media-media lain yang berbentuk tiga dimensi untuk mengajarkan mereka mengenali bentuk setiap huruf dan kata tersebut"

Dari film ini kita tersadar, menjadi seorang penyandang disleksia atau memiliki anak dengan masalah ini bukan merupakan suatu kemalangan atau mungkin hal yang memalukan. 

Kita harus senantiasa mengingat juga bahwa di balik kelemahan pasti ada kelebihan. Kita hanya perlu menggali lebih dalam untuk menemukan kelebihan tersebut. 

Film ini memberitahu kita betapa pentingnya kesadaran menemukan cara tepat dalam menghadapi permasalahan anak, bagaimana dukungan mental dapat membangun seorang anak menjadi luar biasa dan perlakuan buruk bisa menghancurkan hati bahkan hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun