Sama, kita juga melihat bagaimana Allah dengan setia selalu berusaha menyelamatkan manusia dari waktu-ke  waktu, sehingga kita itu dapat hidup bahkan menikmati hidup ini hanya karena kasih karunia dari Allah, hanya karena anugerah Allah kita dapat hidup, hanya karena ketergantungan mutlak kepada kasih karunia Allah kita itu dapat hidup, bahkan memiliki kesempatan hidup setelah mati.Â
Kita juga melihat bagaimana kesetiaan Allah itu, kasih karunia Allah itu terlihat pada usaha menyelamatkan manusia tercangkup dalam 3 masa/periode dan 3 cara.
Pertama, pada masa/periode penyelamatan lewat bangsa pilihan yaitu Israel yang termuat dalam Alkitab Perjanjian Lama, Allah hadir menyelamatkan manusia sebagaimana adanya Allah di hadapan bangsa Israel, Allah yang oleh Yesus Tuhan di sapa dengan sebutan BAPA, ternyata walau Allah tak pernah menarik janji setiaNya.
Tapi bangsa Israel tak bisa menjadi bangsa yang seperti harapan Allah karena kebebalannya shg Allah membuwat cemburu bangsa ini dengan memberikan anugerah kasih karunia Allah itu kepada bangsa-bangsa lain, seluruh bangsa, agar pada akhirnya bangsa Israel mau kembali kepada Allah (Roma 1 : 5, Roma 10:19, Roma 11 : 11/Roma 11 : 1 - 36), pelanggaran terbesar Israel yaitu penolakannya akan mesias, penolakan akan penyaliban Kristus yang mengakibatkan keselamatan sampai kepada seluruh dunia, Israel tersandung, bangsa lain diselamatkan, tapi Paulus juga mengingatkan bangsa lain tak boleh bermegah atas bangsa Israel, karena semua hanya anugerah Allah, sehingga Allah memang memiliki hak atau wewenang prerogative untuk menentukan siapa umat pilihanNya.
Siapa yang dipilihNya seperti terlihat pada Efesus 1 : 4 -- 5, dipredestinasikan untuk diselamatkan atau dipilih untuk selamat tapi seperti halnya bangsa Israel, manusia memiliki kehendak bebas atau Allah menempatkan manusia dalam kebebasannya termasuk untuk menolak ketentuan keselamatan dari Allah itu, walaupun jauh sebelumnya Allah pun tau siapa yang akan menolak dan siapa yang akan menerima, karena Sang Maha, tapi Allah dalam pengajaran iman Kristiani adalah Allah yang memerdekakan (Yoh 8 : 34-36, Roma 6:17-18, Roma 6:22-23) sejak manusia diciptakan dalam segambar dan serupa Allah, IMAGODEI (Kejadian 1 :27, Kejadian 5 :1-2, Mat 19:4, Mark 10 :6, I Kor 11 :7).
Kata semua bangsa dalam Roma 1 : 5 digunakan sama dengan di Matius 28:19, PASIN TOIS ETHNESIN. kemudian kedua, masa/periode Kristus Yesus dengan cara Kristus Yesus, Sang PUTRA, lahir sampai disalibkan, yang termuat dalam injil, Alkitab Perjanjian Baru, Allah menyelamatkan manusia dengan turun sendiri ke dunia, untuk memberikan teladan kemanusiaan yang seperti apa seharusnya manusia hidup di hadapan Allah sebagai pribadi Kristus Yesus, sampai teladan pengorbananNya di kayu salib, bahwa tak ada kasih yang begitu besar tanpa pengorbananNya, kita hidup hanya karena kasih karunia Allah, lewat jalan salib itu, yang tercatat pada kempat injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dalam Alkitab Perjanjian Baru.Â
Kemudian ketiga dalam masa / periode rasul-rasul sampai kedatangan Kristus Yesus yang kedua kali, dengan cara Allah, meletakan Roh Nya secara simbolis dalam peristiwa Pentakosta di hati manusia (seperti perubahan dari tulisan pada Loh Batu kemudian Allah menuliskan pada hati manusia di Yeremia 31 : 31 -- 34), dan karya Roh inilah yang sampai kedatangan kedua kali Yesus Tuhan, akan memberi arah pada manusia, memberi pengenalan akan Kristus Yesus dan teladanNya, Â dengan catatan manusianya mau mengindahkannya, kalau manusia tak mengindahkan serta memilih memberontak, membuwang keselamatannya yah.....tetap tak ada gunanya, walaupun sebetulnya ia sudah dipilih atau dikhususkan oleh Allah (seperti bangsa Israel sebagai bangsa terpilih yang lebih memilih bebal), itulah yang tercatat dalam surat-surat sampai wahyu pada Alkitab Perjanjian Baru.Â
Jadi, setelah Allah memperlihatkan teladan yang buruk akan bangsa yang dipilih, yang akan diselamatkanNya tapi malah mempertontonkan kebebalan dan pemberontakan pada Allah, Â kemudian firman yang menjadi daging itu ada di tengah manusia untuk memperlihatkan teladan yang baik, yang sebaliknya dari kebebalan bangsa terpilih, kemudian Allah menempatkan hati manusia (gambaran Roh Kudus yang ada di nurani manusia) sebagai akar keinginan untuk berubah seturut kehendak Allah atau tidak, sampai pada akhirnya pertanggung jawaban secara pribadi di hadapan Allah saat sang Sabda itu datang kedua kalinya.Â
Nah, disitulah kita melihat bagaimana kita hanya hidup karena kasih karunia Allah. Dahulu perjanjian dimateraikan melalui Taurat tertulis yang ternyata terus menerus dilanggar oleh bangsa Israel. Kini Taurat itu dituliskan dalam hati. Ini adalah benih hidup baru yang Tuhan taruh dalam hati setiap orang yang bertobat. Pertobatan membawa keselamatan dan pengenalan akan Allah Israel yang maha kuasa.Â
Dengan pembaharuan perjanjian ini bangsa Israel diharapkan melaksanakan Taurat dengan setia dan benar karena mereka semakin mengenal Allah secara benar. Kita hidup hanya karena kasih karunia Allah, bersyukurlah dan bertobatlah.Apabila kita melihat rumusan tritunggal dalam matius 28 : 19 dan mengkaitkan dengan rumusan baptis dalam Kis 2 : 38 serta hubungan Bapa dan Anak dalam Kis 2 : 33, maka terlihat hubungan antara penyelamatan Allah yang dilaksanakanNya di dalam dan dengan peristiwa bangsa Israel, peristiwa manusiawi Yesus dan peristiwa Roh Kudus dengan iman gereja tentang tritunggal, gereja awal mempunyai keistemewaan yaitu masih dekat bahkan sangat dekat dengan atau bahkan mengalami sendiri penyelamatan langsung dari Allah, melalui peritiwa-peristiwa yang terjadi pada jaman Israel dan rasul-rasul, kemudian oleh pengalaman dari peristiwa itu gereja lewat Bapa-Bapa gereja kemudian merumuskan pemahamannya mengenai Allah, yang kemudian berkembang menjadi pengajaran iman dan ajaran ketritunggalan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Â
Mari kita melihat pula ada Tafsir Ibrani 5: 5 -- 10, Yesus Tuhan oleh penulis Ibrani dikenalkan sebagai Imam Besar Agung yang melebihi Imam besar yang laen yang pernah memimpin bangsa pilihan Allah, Israel, melebih Harun dan keturunannya yang ditetapkan sebagai imam besar bangsa Israel. Yesus Tuhan adalah pengantara Allah dan manusia, ini lebih merujuk pada fungsinya sebagai penyelamat manusia.Â