Industri makanan, mulai menggunakan berbagai mikrooragnisma untuk menghasilkan berbagai makanan probiotik yang memperkaya biota usus yang berdampak pada kesehatan.Â
Kualitas tanaman terus dikembangkan untuk menghasilkan tanaman unggul, bebas hama dengan teknologi rekayasa genetika, sehingga diharapkan Indonesia tidak lagi mengimpor pangan dari luar.Â
Berbagai instansi pemerintah pun mulai menyadari kebutuhan mereka akan lulusan Bioteknologi, DVI DNA Forensik POLRI membutuhkan lulusan Bioteknologi yang akan mengidentifikasi DNA korban kecelakaan atau korban kejahatan.Â
Balai karantina tanaman dan hewan membutuhan lulusan Bioteknologi yang akan mengidentifikasi DNA virus pada tanaman atau hewan yang keluar dan masuk dari dan ke Indonesia, sehingga dapat dipastikan bebas virus yang berbahaya.Â
BPOM juga memerlukan lulusan Bioteknologi untuk identifikasi gen dan protein babi sehingga dapat dinyatakan produk obat, makanan, pakaian, kosmetik, sepati dan lain-lain yang digunakan oleh masyarakat dapat dinyatakan halal untuk dikonsumsi dan digunakan. Masih banyak lagi instansi lainnya baik pemerintah atau swasta yang memerlukan SDM di bidang Bioteknologi.Â
Pentingnya pengembangan SDM di bidang Bioteknologi akan mempercepat perkembangan Bioteknologi di Indonesia, sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor stem cell, vaksin, dan berbagai produk Bioteknologi dari luar.Â
Saatnya Indonesia bangkit dengan membekali generasi muda dengan ilmu kekinian dan mengadopsi perkembangan ilmu dan teknologi.Â
Titta Novianti
Kaprodi Bioteknologi Universitas Esa Unggul
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H