Kalau hotel, hostel atau apartemen yang kita tempati belum ada di websitenya, kirim email saja ke travel agentnya agar hotel/hostel/apartemen tersebut dimasukkkan ke dalam listnya.
Visa support ini bentuknya hanya berupa satu lembar kertas dimana tertera nama kita beserta nomor passport, tempat kita menginap, dan beberapa data pribadi kita lainnya.
Untuk penginapan, kami memilih untuk menyewa apartemen saja karena kami berempat agar lebih leluasa. Setelah bookingan apartemen selesai, visa support sudah dapat, sekitar 2 bulan sebelum hari-H kami mengajukan aplikasi visa ke kedutaan Rusia.
Kenapa saya mengajukan visa agak lama, karena berdasarkan pengalaman orang-orang, waktu pengembaliannya memang cukup lama, bisa sampai 3 minggu. Setelah membaca-baca dan melihat jadwal waktu penerimaan visa dari hari Senin hingga Jumat jam 9 pagi sampai jam 12 siang, dengan pedenya saya datang siang-siang jam 12 kurang 15.Â
Dan ternyata, ditolak oleh bapak security karena nomor antriannya sudah habis dan harus datang pagi-pagi karena nomor antrian dibagikan jam 8 pagi.
Ya sudah, berarti besok harus datang pagi-pagi, setidaknya jam 7 sudah sampai di kedutaan.
Esok harinya saya datang ke kedutaan bersama teman saya, jam 7 kurang sudah sampai disana, dan ternyata belum ada yang mengantri sama sekali.
Sekitar 15 menit, baru sada satu orang yang menunggu. Dan setelah itu ada seorang ibu mungkin sekitar 60 tahun yang datang. Ibu ini ternyata punya banyak cerita, beliau sudah bolak-balik ke kedutaan karena masih ada saja yang salah. Hebat banget ibu ini, beliau mengurus visa sendiri untuk beliau pergi bersama teman-temannya.
Ada juga orang dari travel agent yang ikut mengobrol, dan memberi tahu harus ini dan itu, dan terus terang membuat saya makin pusing. Saya pribadi tidak terlalu memusingkan apa yang kurang menurut beliau, yang penting dokumen yang sudah saya siapkan sudah sesuai dengan yang ada di syarat pengajuan visa.Â
Sekitar jam 8, muncullah satu staf kedutaan (orang Rusia), yang memberikan lembaran kertas kosong (tanpa nomor) dan diberikan kepada yang mengantri. Terus terang bisa kerusuhan sih kalo tidak ada yang mengkoordinasikan.
Untung ada satu orang wanita dari sebuah travel agent yang dengan sukarela mau membantu menulis nomor dan membagikannya ke orang-orang sesuai dengan urutan antrian. Untungnya beliau juga cukup tahu mana yang datang lebih dulu dan orang-orang yang disitu untungnya jujur-jujur. Saya dapat nomor 1.